Ini Pesan Ketua PCNU Pringsewu pada Capacity Building MWCNU Pagelaran
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 14:55 WIB

Ketua PCNU Pringsewu, H Muhammad Faizin pada kegiatan Capacity Building Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Pagelaran di Gedung NU Pringsewu, Sabtu (23/8/2025). (Foto: Istimewa)
Dian Ramadhan
Penulis
Pringsewu, NU Online Lampung
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin menyampaikan beberapa pesan penting saat memberikan paparan materi pada kegiatan Capacity Building Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Pagelaran yang digelar di Gedung NU Pringsewu, Sabtu (23/8/2025).
Pesan penting tersebut meliputi penguatan dan peningkatan loyalitas, kapasitas, dan militansi kader NU. Menurutnya, ketiga aspek tersebut menjadi fondasi kokoh dalam menjaga khidmah NU di tengah masyarakat.
“Loyalitas melahirkan sikap setia dan tulus dalam berjuang, kapasitas menghadirkan kemampuan berpikir dan bertindak yang berkualitas, sementara militansi menghadirkan semangat yang tak pernah padam dalam membela agama, bangsa, dan negara,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa warga NU dikenal memiliki kekhasan dalam menyatukan amaliah, fikrah, harokah, dan ghirah. Keempat aspek tersebut berjalan selaras, membentuk pribadi Muslim yang utuh dan berimbang. Salah satu sikap yang menjadi ciri khas warga NU, lanjutnya, adalah tawassuth (moderat), yakni berada di posisi tengah dalam menghadapi berbagai persoalan.
“Sikap moderat ini ibarat segelas kopi yang diletakkan di tengah meja, akan lebih aman dibandingkan dengan kopi yang berada di tepi meja yang rawan tumpah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, prinsip tawassuth sangat penting dalam menghadapi dinamika sosial dan arus informasi yang semakin deras. Warga NU selalu diajarkan untuk tabayyun (klarifikasi) sebelum menerima atau menyebarkan informasi, sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat: 6)
Ia juga mengutip hadits saw tentang pentingnya sikap proporsional dalam mencintai dan membenci seseorang yakni “Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, siapa tahu suatu hari dia akan menjadi musuhmu. Bencilah orang yang kamu benci sewajarnya, siapa tahu suatu hari dia akan menjadi kekasihmu.” (HR Tirmidzi)
Hadits ini, menurutnya, menegaskan bahwa warga NU tidak boleh berlebihan dalam menyikapi sesuatu. Segala sesuatu harus dilakukan secara seimbang, penuh kebijaksanaan, dan tidak terbawa arus fanatisme yang membutakan hati.
“Dengan landasan Al-Qur’an dan sunnah, serta prinsip tawassuth, tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), dan i’tidal (tegak lurus), warga NU diharapkan mampu terus meningkatkan loyalitas, kapasitas, dan militansinya," jelasnya.
"Kader NU tidak hanya dituntut cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual, emosional, dan sosial,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa peningkatan loyalitas, kapasitas, dan militansi kader NU bukanlah semata-mata untuk kepentingan organisasi, melainkan untuk menjaga tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah di bumi Nusantara.
“Dengan semangat khidmah, warga NU terus berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa yang damai, berkeadilan, dan penuh kasih sayang,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran pengurus MWCNU Kecamatan Pagelaran pengurus badan otonom dan lembaga serta perwakilan dari ranting NU yang ada di Kecamatan Pagelaran.
Terpopuler
1
7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah: Menjadi Calon Penghuni Surga
2
5 Keutamaan Membaca Shalawat pada Hari Jumat, Salah Satunya Dikabulkan Hajat Dunia Akhirat
3
Membaca Pajak Lewat Kacamata Fiqih NU
4
Khutbah Jumat: Perlu Diketahui, Allah Sembunyikan 3 Perkara dalam 3 Perkara
5
Ketua DPR Minta Kinerja Diawasi, Ini Rincian Gaji dan Tunjangan Anggota DPR RI
6
Penjelasan Rabu Wekasan Bukan Hari Sial, Semua Hari adalah Netral
Terkini
Lihat Semua