• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 19 Maret 2024

Kiai Menjawab

Marah Pada Rekan Kerja di Kantor, Apakah Membatalkan Puasa?

Marah Pada Rekan Kerja di Kantor, Apakah Membatalkan Puasa?
Marah apakah membatalkan puasa?
Marah apakah membatalkan puasa?

Assalamualaikum Pak Kiai.

 

Kita tahu saat Ramadhan adalah moment penyucian jiwa. Waktu yang tepat untuk beribadah. Tapi bagi orang-orang yang bekerja di kantoran, tidak bisa  mengkhususkan diri untuk beribadah di rumah atau di masjid secara maksimal.  Sementara di kantor, kita kerap bertemu dengan  rekan  kerja yang membuat emosi. Pertanyaan saya, bagaimana saat sedang berpuasa, tiba-tiba kita marah pada bawahan atau rekan kerja?

 

Hal ini kadang terjadi secara spontan karena kinerja yang kurang baik yang berdampak merugikan pekerjaan. Bila itu terjadi, apakah puasanya batal, atau hanya sekedar pahala berkurang pak kiai?

 

Antoni (Teluk Betung)  

 

Waalaikum salam wr. wb
Bulan Ramadhan bukan berarti menghalangi kita untuk memperbanyak ibadah. Ibadah itu tidak harus di masjid atau mushola, akan tetapi di kantor pun kita bisa melakukan ibadah seperti tadarus Al-Quran selama puasa, atau pun ibadah yang lainnya.  Kalau i`tikaf itu hanya bisa dilakukan di masjid tidak bisa dilakukan selain masjid.

 

Namun demikian, penanya yang budiman, esensi dari ibadah puasa salah satunya adalah mengendalikan hawa nafsu dari penyakit hati. Marah adalah termasuk salah satu dari penyakit hati tersebut.

 

Ketika kita menjalani ibadah puasa, terdapat dua hal yang dapat membatalkan puasa kita. Yaitu batal secara dzatiyah yakni secara dhohir puasanya batal, seperti makan, minum dan sebagainya.

 

Ada juga yang membatalkan puasa itu secara fadliyyah atau keutamaan nilai ibadah.  Dalam hal ini puasa yang kita lakukan tetap sah, hanya saja keutamaan atau nilai ibadah puasa kita yang tidak ada. Seperti, mata yang digunakan untuk melihat dengan syahwat, berbohong, ghibah, membuat janji palsu, khianat dan marah. 


Semoga ibadah kita selalu terjaga dari hal–hal yang dapat membatalkan ibadah puasa, baik secara dzatiyah maupun fadliyyah atau keutamaan.

 

Dijawab oleh KH Ainul Ghoni, Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwirussholeh Bandar Lampung


Kiai Menjawab Terbaru