• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Warta

Jelang Ramadhan, KMNU Unila Ziarah Para Wali dan Ulama di Lampung

Jelang Ramadhan, KMNU Unila Ziarah Para Wali dan Ulama di Lampung
Ziarah wali dan ulama oleh KMNU Unila
Ziarah wali dan ulama oleh KMNU Unila

Pringsewu, NU Online Lampung
Jelang ramadhan, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung (Unila) berziarah ke makam para wali dan ulama yang turut menyebarkan agama Islam di Lampung. Adapun makam yang diziarahi adalah KH Asyikin Hamim bin Hamim, KH Ghalib, KH Abdullah Sayuti, Habib Yahya Assegaf.

 

Kepala Departemen Sosial Masyarakat KMNU Unila, Dedi Hermawan mengatakan, kegiatan ziarah kubur merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh KMNU Unila.

 

“Bahkan sudah terprogram dari beberapa tahun kepengurusan KMNU lalu. Termasuk dalam program kerja departemen sosial masyarakat pada kabinet hasyiyah tahun ini,” ujarnya.

 

Para peziarah yang merupakan pengurus dan anggota KMNU Unila berkumpul di PWNU 3 Rajabasa, Ahad pagi (27/3/2022). Berbekal semangat dan niat mencari berkah ke makam para wali.

 

Kegiatan ziarah diawali dengan briefing (pengarahan) dan doa bersama oleh seluruh peziarah dengan memohon agar tidak terdapat hal-hal yang tidak diinginkan. Doa dipimpin langsung oleh Gus Tito, alumni KMNU sekaligus tour guide pada kegiatan ziarah ini.

 

Ada empat makam yang dikunjungi pada kegiatan ziarah tersebut yakni KH Asyikin Hamim bin Hamim, KH Ghalib, KH Abdullah Sayuti, dan Habib Yahya Assegaf. Sesampainya di makam KH Asyikin Hamim Bin Hamim (Bandar Lampung), Tito mengungkapkan, makam ini merupakan makam Kiai Asyikin, ia adalah pendiri Yayasan Al-Khairiyah Lampung, santri angkatan awal Hadratussyekh KH Hasyim Asyari (Rais Akbar NU). 

 

“Karomah beliau di antaranya dapat berdzikir di atas sebilah pedang, menguasai 14 bahasa asing termasuk bahasa India, Arab, dan lainnya. Ia juga menjadi tokoh yang menyebarkan agama Islam di Bandar lampung,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan kalau KH Ghalib Pringsewu yang jadi panglima. KH Asyikin yang menjadi imam shalat. Rangkaian doa dipanjatkan kepada Allah swt, untuk turut mendoakan para wali dengan harapan bisa menebar kebermanfaatan layaknya makhluk Allah yang mulia itu.

 

Selepas dari makam KH Asyikin Hamim Bin Hamim (Bandar Lampung), kemudian peziarah KMNU menuju ke makam KH Ghalib Pringsewu. Salah satu tokoh yang memiliki peran besar dalam menyebarkan agama Islam di Lampung. Detuk kagum para peziarah KMNU Unila melihat ramainya makam KH Ghalib yang dipenuhi oleh para peziarah dari Pringsewu maupun luar kota atau kabupaten.

 

Warga sekitar makam KH Ghalib, Adam mengatakan, makam KH Ghalib menjelang ramadhan memang ramai dikunjungi para peziarah. “Kalau hari biasa, tetap ada saja yang ziarah, namun mendekati ramadhan memang biasanya ramai,” ujarnya.

 

Makam ketiga yang dikunjungi oleh peziarah KMNU yaitu Makam KH Abdullah Sayuti yang bertempat di Pringsewu. Ia merupakan pendiri Pesantren Nurul Huda, Pringsewu, ia juga menjadi pejuang pembela tanah air dan bangsa.

 

Pada zaman dahulu, selain mengaji di Tebu Ireng, ia juga ditugaskan mengasuh putra KH Hasyim Asyari yaitu KH Wahid Hasyim yang pernah menjadi Menteri Agama, periode pertama pada 30 September 1945 sampai 14 November 1945 dan periode kedua pada 20 Desember 1949 sampai dengan 03 April 1952.

 

Rombongan peziarah KMNU kemudian melanjutkan perjalalan ke Kecamatan Ambarawa. Makam yang dituju adalah makam Habib Yahya yang bertempat di Pesantren Sunan Jati Agung, Kecamatan Ambarawa, Pringsewu. Semasa hidupnya, ia tercatat sebagai Ketua Mudir Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyah (Jatman) Lampung, Rais Jatman Lampung dan Pengasuh Pesantren Sunan Jati Agung Ambarawa, serta Mursyid Thoriqoh Syadziliyah Umiyah.

 

Bangunan pesantren dan konstruksi pemikiran moderat para santri dan masyarakat masa kini menjadi potret nyata dan rekam jejak para wali Allah dengan segala pengorbanan dan keteladanan dalam memperjuangkan agama Islam dan bangsa. Demi kemashlahatan umat, sudah sepantasnya menjadi alarm bagi yang masih hidup agar menebar kebermanfaatan seluas-luasnya sampai sang khalik memanggil. Semoga jasa-Jasa para wali Allah terus dicatat sebagai amal jariyah.

 

KMNU merupakan organisasi kemahasiswaan berbasis sosial keagamaan yang secara kultural berafiliasi dengan organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU).

 

Sebelum agenda ziarah tersebut, beberapa waktu yang lalu KMNU Unila juga melakukan ziarah ke makam Tubagus Yahya dan Tubagus Sangkrah di daerah Telukbetung, Bandar Lampung.

(Agus Nurwahid)


Warta Terbaru