• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

Cak Nun Hadiri Maiyah Dualapanan, Obat Rindu Jamaah Maiyah

Cak Nun Hadiri Maiyah Dualapanan, Obat Rindu Jamaah Maiyah
Cak Nun saat Maiyah Dualapanan di Pesantren Al-Mutaqien
Cak Nun saat Maiyah Dualapanan di Pesantren Al-Mutaqien

Bandar Lampung, NU Online Lampung
Maiyah Dualapanan menyelenggarakan kajian keislaman di Kompleks Pesantren Al-Muttaqien, Kecamatan Kemiling pada Senin (24/1/2022). Dalam maiyah kali ini menghadirkan Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun.

 

Pada pengajian tersebut dihadiri oleh ratusan pengunjung dari sekitar Bandar lampung yang terdiri seperti kader KMNU Unila, PMII, Banser, Polisi, Santri dan juga masyarakat sekitar.

 

Salah satu pengunjung dari Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung, Erna Wahyu Septiana mengatakan, acara ini berlangsung dengan sejuk walaupun berdesak-desakan antar pengunjung yang lainnya. “Akan tetapi kami semua sangat senang sekali dengan adanya acara maiyah dualapanan ini, saya berharap setiap tahun atau beberapa bulan lagi akan ada rutinan yang seperti ini,” ujarnya.

 

Pengasuh Pesantren Al-Muttaqien, KH Mustofa Wagianto dalam sambutannya mengatakan, Maiyah dualapanan ini menyapa para mahasiswa dari perguruan tinggi manapun dan juga seluruh tamu undangan. “Walaupun sempat hujan tadi sore, akan tetapi tidak menjadi alasan tidak hadir dalam kesempatan maiyah kali ini,” ungkapnya.

 

Menurutnya, terlebih pada generasi hebat masa yang akan datang, para mahasiswa ini juga harus melestarikan budaya-budaya Indonesia. Dengan begitu kita akan hidup berdampingan secara adem ayem.

 

“Tetep sepakat semangat untuk membangun Lampung yang kita cintai, saya hanya ngewangi (membantu) Mbah Nun, saya ingin dipanggil pakde. Saya ingin menitipkan kalian agar istiqamah bermaiyah,” ujar Ketua Lesbumi Lampung ini.

 

Pengajian maiyah kali ini diisi langsung Cak Nun yang mengatakan, saya itu tidak tau ngomong apa saking senangnya ketemu koe kabeh (bertemu kalian semua).

 

“Yang membawa saya kesini adalah saya yang memintanya. Daripada ketap ketip, aku tak dolan gine putuku, aku karepke arep nyenengke anakku, neng jebul kuwalek, koe seng nyenengke aku bengi iki (daripada mata kedap kedip, mending aku main ke tempat cucuku, aku sebenarnya mau membahagiakan anakku, tapi malah kebalik, kamu yang membahagiakan aku malam ini),” ungkapnya.

 

Lebih lanjut ia mengatakan, sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat terhadap nabi dan kita jangan sampai tidak bershalawat kepada nabi karena ganjarannya sangat banyak. 

 

Shalawat adalah alat yang disediakan oleh Allah dan Rasulullah untuk mempermudah hidup di dunia maupun di akhirat.
(Abdul Rozak)
 


Warta Terbaru