• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Warta

Tukar Bendera Lusuh, Gerakan Cinta NKRI Ala PCNU Way Kanan

Tukar Bendera Lusuh, Gerakan Cinta NKRI Ala PCNU Way Kanan
Penyerahan Bendera Merah Putih Bagus kepada Kasatkorcab Banser Way Kanan (Foto: Istimewa)
Penyerahan Bendera Merah Putih Bagus kepada Kasatkorcab Banser Way Kanan (Foto: Istimewa)

Way Kanan, NU Online Lampung

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Way Kanan, KH Nurhuda menyerahkan bendera Merah Putih baru kepada Komandan Satuan Khusus Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Kasatsus Satkorcab Banser) Kabupaten Way Kanan, Sanggi Demsy, Kamis, (29/12/2022).


Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meneruskan semangat gerakan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Ala Nahdlatul Ulama, Tukar Bendera Lusuh kepada seluruh PCNU Way Kanan, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), dan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama yang ada di Way Kanan.


Ketua PCNU Way Kanan, KH Nurhuda mengatakan, bendera adalah lambang negara yang dilindungi dan tertuang juga di dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 yang telah mengatur bahwa mengibarkan bendera negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam merupakan hal yang dilarang.


“Rasa cinta terhadap Tanah Air salah satunya bisa diwujudkan dengan mengibarkan bendera Merah Putih yang baru, tidak dalam keadaan rusak, robek, kusam, dan kusut. Seperti yang lazim dilakukan menjelang peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus setiap tahunnya,” ujarnya.


Lebih lanjut ia mengatakan pergantian bendera Merah Putih yang telah lusuh atau buruk dalam kondisi rusak, robek, luntur, kusam, dan kusut tidak harus diganti ketika peringatan pada 17 Agustus saja.


“Saya berharap kepada pengurus kantor, gedung, madrasah, klinik, yayasan, serta pondok pesantren Nahdlatul Ulama yang ada di Kabupaten Way Kanan dan jama’ah NU pada umumnya agar memperhatikan hal ini,” katanya.


Bela negara itu bukan sekadar angkat senjata, bela negara yang hakiki adalah bagaimana hati dan pikirannya itu mencintai, mencintai bendera Merah Putih sebagai Lambang Negara.


Sementara Kasatsus Satkorcab Banser Way Kanan, Sanggi Demsy mengatakan, gerakan mari mencintai dan menghargai bendera Merah Putih sebagai Lambang Negara karena di sini ada  tetes air mata dan darah perjuangan para pahlawan. 


“Menghargai bendera merah putih berarti kita telah menghargai perjuangan para pahlawan, sehingga kita dapat hidup di negara merdeka, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka yang kita cintai,” ujarnya.

(Teddy Heriyanto)
 


Warta Terbaru