• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Warta

Pentingnya Mediator dalam Selesaikan Konflik Menurut Kakanwil Kemenag Lampung

Pentingnya Mediator dalam Selesaikan Konflik Menurut Kakanwil Kemenag Lampung
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo bersama para peserta Pendidikan Khusus Profesi Mediator di Golden Tulip Springhill Bandar Lampung, Rabu (15/3/2023). (Foto: Istimewa)
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo bersama para peserta Pendidikan Khusus Profesi Mediator di Golden Tulip Springhill Bandar Lampung, Rabu (15/3/2023). (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online Lampung

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo, mengatakan bahwa mediator memiliki peran penting dalam menyelesaikan masalah konflik, khususnya terkait agama. Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Mediator di Golden Tulip Springhill Bandar Lampung, Rabu (15/3/2023).


Kakanwil menjelaskan bahwa melalui dialog yang terbuka dan konstruktif dibantu para mediator yang sudah mendapatkan pendidikan, pihak-pihak yang berselisih dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.


Terlebih dalam konteks pluralitas agama yang ada di Indonesia, kerjasama antaragama sangat penting untuk membangun perdamaian dan harmoni di masyarakat. Mediator dapat membantu memperkuat kerjasama antaragama dengan memfasilitasi dialog antara pemimpin agama dan masyarakat.


“Kami berharap pendidikan ini mampu meningkatkan keterampilan mediator dalam memfasilitasi dialog yang efektif dan membangun kerjasama antaragama yang kuat,” katanya pada kegiatan yang digelar 6 hari dan diikuti oleh para perwakilan pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan tokoh lintas agama di Provinsi Lampung ini.


Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun kerjasama yang harmonis dan saling menghormati perbedaan agama. Dengan demikian, Indonesia dapat terus mempertahankan keragaman agama dan kebudayaannya yang merupakan salah satu kekayaan bangsa.


Terlebih di Lampung yang merupakan daerah yang memiliki tingkat pluralitas agama, suku, dan budaya yang tinggi. Dalam konteks ini, mediator dapat membantu memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berselisih dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak.


“Lampung ini seperti Indonesia mini. Memiliki tingkat pluralitas agama, suku, dan budaya yang tinggi. Berbagai agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu dianut oleh masyarakat Lampung,” ungkapnya.


“Selain itu, terdapat juga beragam suku seperti Lampung, Jawa, Sunda, dan lain-lain yang hidup berdampingan dengan harmonis di provinsi ini,” imbuhnya.


Kegiatan pendidikan ini merupakan upaya Kementerian Agama untuk mencetak para mediator yang memiliki kompetensi baik dari teori maupun praktik. Bekal teori yang diberikan meliputi pemahaman tentang konflik, jenis-jenis konflik, penyebab konflik, dan cara menyelesaikan konflik secara efektif.


Para calon mediator juga dibekali dengan pemahaman tentang berbagai aspek keragaman masyarakat, terutama di Provinsi Lampung. Dengan pemahaman ini, mereka dapat lebih mudah memahami konflik yang terjadi di masyarakat dan memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berselisih dengan lebih baik. (Muhammad Faizin)


Editor:

Warta Terbaru