LF PWNU Lampung: Penentuan Awal Bulan Syawal Diprediksi Istikmal

Lampung Selatan, NU Online Lampung

Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) Lampung melaksanakan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Hijriah di Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Gelumpai, Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (29/3/2025).

 

Berdasarkan data hisab ketinggian hilal masih berada di bawah standar visibilitas MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang dipakai oleh Kementerian Agama RI, yaitu kriteria imkanur rukyah 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

 

Ketua LF PWNU Lampung, Ahmad Fauzan menyampaikan, hilal diprediksi tidak terlihat, maka sesuai dengan kaidah fiqih, penentuan awal bulan akan mengikuti metode istikmal, yaitu menggenapkan usia bulan menjadi 30 hari.

 

"Ghurub di Bukit Gelumpai terjadi Pukul 18.05 WIB, dan cuaca sore ini berawan. Hasil rukyatul hilal ini akan disampaikan kepada LF PBNU dan Kemenag RI, serta menjadi pertimbangan pada sidang isbat," ungkapnya.

 

Ia melanjutkan, dengan demikian LF PWNU Lampung akan mengikuti keputusan sidang isbat pemerintah dan ikhbar PBNU yang berpedoman pada istikmal jika hilal tidak terlihat di seluruh Indonesia.

 

"Kami berharap hasil observasi ini dapat menjadi bagian dari kontribusi NU dalam membantu penentuan awal bulan Hijriyah secara akurat dan sesuai dengan tuntunan syariat," kata Ahmad Fauzan.

 

Pemantauan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama Lampung Selatan, Kanwil Kemenag Lampung, Fakultas Syariah UIN Raden Intan, Itera, perwakilan ormas Islam, serta para astronom.

 

Sidang isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama RI nantinya akan menjadi acuan resmi dalam menentukan awal bulan bagi umat Islam di Indonesia.