• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 16 April 2024

Warta

Kemenag Pastikan Tidak Ada Karantina Bagi Jamaah Haji Saat Tiba di Tanah Air

Kemenag Pastikan Tidak Ada Karantina Bagi Jamaah Haji Saat Tiba di Tanah Air
Ilustrasi kedatangan jamaag haji
Ilustrasi kedatangan jamaag haji

Jeddah, NU Online Lampung
Proses pemulangan jamaah haji Indonesia segera dimulai. Enam kloter pertama akan terbang ke Tanah Air pada 15 Juli 2022, yang bertolak dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.


Setibanya di bandara kedatangan, akan dilakukan pengawasan kesehatan terhadap jamaah haji dan tetap menerapkan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan luar negeri. Pengawasan kesehatan di bandara dilakukan melalui pengecekan suhu dengan menggunakan thermal scanner dan thermal gun, serta pengecekan tanda dan gejala penyakit menular, potensi wabah, termasuk Covid-19.


Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Budi Sylvana menyatakan,  bagi jamaah yang dalam kondisi sehat dapat langsung kembali ke daerahnya masing-masing. “Tidak ada karantina terpusat selama 21 hari kepada jemaah haji. Kami ulangi, tidak ada karantina kepada jamaah haji kita,” tegasnya di Jeddah, seperti dikutif NU Online, Kamis (14/7/2022).


Dia menjelaskan, jamaah akan diminta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Tujuannya, untuk melakukan pengawasan kesehatan secara mandiri selama 21 hari ke depan. 

 

“Jadi tidak ada karantina. Yang ada adalah pengawasan secara mandiri di daerah masing-masing. Jadi jemaah bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasa,” ujar Kapuskes Haji. 


Namun, kata Budi, jika saat pemeriksaan di bandara ditemukan gejala Covid-19 atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius, maka akan dilakukan pemeriksaan konfirmasi dengan pemeriksaan PCR.  


Demikian juga jika ada jamaah yang sakit setelah beberapa hari pulang ke Tanah Air, mereka diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Tujuannya, agar bisa dilakukan pengontrolan kesehatan. 

 

"Ini sebagai upaya kita melakukan deteksi dini agar tidak terjadi penularan penyakit di Tanah Air. Pengawasan kesehatan secara mandiri ini dilakukan untuk mengantisipasi infeksi penyakit menular, di antaranya Covid-19, Meningitis, Mers CoV, Polio, dan penyakit lainnya,” tegasnya. 


Warta Terbaru