Ila Fadilasari
Penulis
Para jamaah haji yang telah menyelesaikan rangkaian ibadah di Tanah Suci tentunya berharap ibadah mereka diterima Allah swt dan menjadi haji yang mabrur. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad menyatakan bahwa tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.
Para jamaah haji yang telah tiba di Tanah Air dan melanjutkan kehidupan sehari-hari, diharapkan dapat meningkat keimanan dan ketakwaannya. Karena bagaimanapun seseorang yang telah menunaikan ibadah haji, akan dianggap seorang yang ahli ibadah.
Saat tiba di kampung halaman, ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh jamaah haji, dilansir dari NU Online. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Hasyiyatul Qalyubi wa Umairah:
يندب أن يحج الرجل بأهله وأن يحمل هدية معه وأن يأتي إذا عاد من سفر ولو قصيرة بهدية لأهله، وأن يرسل لهم من يخبرهم بقدومه إن لم يعلموا به وأن لا يطرقهم ليلا، وأن يقصد أقرب مسجد فيصلي فيه ركعتين سنة القدوم، وأن يصنع أهله له وليمة تسمى النقيعة، وأن يتلقوه كغيرهم، وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا: تقبل الله حجك أو عمرتك وغفر ذنبك وأخلف عليك نفقتك.
Artinya: Seseorang haji bersama keluarganya dianjurkan dan membawa hadiah saat pulangnya. Apabila pulang dari perjalanan, meskipun perjalanan yang tidak terlalu jauh, ia dianjurkan membawa hadiah untuk keluarganya, dan mengutus orang untuk memberi kabar kepada keluarganya bila mereka belum mengetahui kedatangannya. Sebaiknya, jangan mendatangi mereka (sampai di rumah) pada waktu tengah malam. Dianjurkan pula mengerjakan shalat sunnah qudum dua rakaat di masjid terdekat. Bagi keluarganya, hendaklah mengadakan walimah, ini dinamakan naqi’ah, untuk menyambutnya. Apabila dia pulang haji, setiap orang dianjurkan menemuinya dan mengatakan, “Semoga Allah menerima haji dan umrahmu, dosamu diampuni, dan Allah swt mengganti biaya perjalananmu."
Berdasarkan keterangan tersebut, ada tiga hal yang dianjurkan bagi jamaah yang pulang haji. Pertama, jamaah haji dianjurkan untuk membawa oleh-oleh untuk keluarga yang ditinggalkan. Anjuran ini tidak hanya berlaku bagi jamaah haji, tapi siapapun yang usai melakukan perjalanan disunnahkan membawa buah tangan untuk anak, istri, dan saudaranya.
Kedua, pada saat sampai di kampung halaman, jamaah haji disunnahkan shalat dua rakaat di masjid atau mushala terdekat.
Kemudian ketiga, keluarganya atau masyarakat di lingkungan dianjurkan untuk mengadakan naqi’ah, yaitu perhelatan yang ditujukan untuk menyambut kedatangan orang yang baru tiba dari perjalanan jauh. Biaya pengadaan selamatan ini bisa saja dari pihak keluarga, masyarakat, atau orang yang baru pulang haji.
Setelah selamatan, orang yang menyambut kedatangan jamaah haji dianjurkan menjabat tangan dan mendoakan jamaah haji agar haji dan umrah mereka diterima oleh Allah swt, dosanya diampuni, dan biaya perjalanan yang dikeluarkannya diganti oleh Allah swt.
Terpopuler
1
Shalat Idul Adha Jatuh pada Hari Jum’at, Apakah Tetap Shalat Jumat?
2
Peserta Membeludak, Pelatihan Kang Jalal LTMNU Pringsewu Berlangsung Sukses
3
Bacaan Doa dan Dzikir saat Wukuf di Arafah
4
Khutbah Idul Adha: Marilah Kita Belajar Ketegaran Jiwa dari Nabi Ismail
5
Pelatihan Kang Jalal NU Pringsewu: Sembelihan Kurban Harus Baik dan Halal, Ini Alasannya
6
Shalat Idul Adha: Sejarah, Dalil, Niat dan Tata Caranya
Terkini
Lihat Semua