Yudi Prayoga
Penulis
Shalawat merupakan bentuk doa, pujian, atau salam yang ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. Selain itu, shalawat juga merupakan ungkapan cinta dan penghormatan umat Muslim kepada Nabi.
Shalawat dalam Islam sangat beragam, salah satunya shalawat Ibrahimiyyah yang kita baca setiap shalat.
Semua umat Islam yang taat pasti tahu dan mengenal betul shalawat Ibrahimiyyah, karena selalu bersanding dalam ibadah shalat.
Lafal dan terjemah
Berikut bacaan shalawat Ibrahimiyyah:
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.
Dilansir dari NU Online menurut Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani shalawat Ibrahimiyah adalah shalawat yang paling sempurna shighatnya dibanding shalawat-shalawat yang lain, baik yang ma’tsûrah (diriwayatkan dari Nabi) maupun yang tidak ma’tsûrah. Karena kesempurnaannya ini maka para ulama menentukannya sebagai shalawat yang dibaca ketika seorang Muslim melakukan shalat, di samping karena adanya kesepakatan perihal kesahihan haditsnya. (Yusuf bin Ismail An-Nabhani, Afdlalus Shalawât ‘alâ Sayyidis Sâdât, [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah], 2004, halaman 57).
Ada banyak perawi hadits yang meriwayatkan shalawat Ibrahimiyah. Mereka di antaranya Imam Malik di dalam kitab Muwaththa’, Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kedua kitab shahihnya, serta para imam lainnya seperti Abu Dawud, Nasai, dan Turmudzi. Imam Al-Iraqi dan Imam As-Sakhawi menuturkan bahwa haditsnya muttafaq ‘alaih.
Banyaknya periwayatan hadits tentang shalawat Ibrahimiyah ini juga menjadikan pula banyaknya redaksi shalawat ini yang berbeda-beda. Yang ditulis di atas—sebagaimana dituturkan An-Nabhani—adalah salah satu redaksi shalawat Ibrahimiyah yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi.
Keutamaan
Imam Ahmad As-Shawi menyebutkan sebuah hadits riwayat Imam Bukhari di mana Rasulullah bersabda:
من قال هذه الصلاة شهدت له يوم القيامة بالشهادة وشفعت له
Artinya: Barangsiapa yang membaca shalawat ini maka aku bersaksi baginya di hari kiamat dengan kesaksian dan aku memberi syafaat baginya.
Sementara itu sebagian ulama mengatakan bahwa membaca shalawat Ibrahimiyah sebanyak seribu kali dapat menjadikan pembacanya melihat Nabi Muhammad saw.
Demikianlah penjelasan mengenai shalawat Ibrahimiyyah yang kita baca setiap hari. Menurut para ulama, shalawat tersebut merupakan shalawat yang sempurna shighatnya. Semoga kita sebagai umat Nabi Muhammad, selalu istikamah membaca shalawat kepadanya dan mendapatkan syafaatnya.
Terpopuler
1
Pelantikan IPNU-IPPNU, Ketua NU Pringsewu: Pelajar NU Harus Pinter, Seger, dan Bener
2
Ngaji AD/ART dan Perkum PCNU Pringsewu, Ini Pesan PWNU Lampung pada Pengurus NU
3
3 Tipe Orang dalam Organisasi menurut Rais dan Ketua PCNU Pringsewu
4
Khutbah Jumat: Islam dan Menjaga Lingkungan Hidup
5
Langitkan Doa di Awal Tahun Pelajaran Baru 2025, MAN 1 Pringsewu Gelar Istighotsah
6
Audit Kinerja oleh Itjen Kemenag, UIN Raden Intan Lampung Raih Predikat Baik
Terkini
Lihat Semua