Ila Fadilasari
Penulis
Kita tentunya ingin semua ibadah yang kita lakukan dapat diterima Allah swt dan mendapatkan pahala dari-Nya. Namun amal ibadah kepada Allah memiliki potensi untuk diterima maupun ditolak.
Lantas amal ibadah apa yang pasti diterima Allah swt? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu kiranya kita menyimak pernyataan Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kitab Kifayatul Atqiya:
وأن جميع الأعمال منها المقبول ومنها المردود إلا الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فإنها مقطوع بقبولها إكراما له صلى الله عليه وسلم وحكى اتفاق العلماء على ذلك
Artinya: Semua amal ibadah berpotensi diterima dan ditolak Allah kecuali shalawat kepada Nabi Muhammad saw, karena ibadah shalawat dipastikan penerimaannya sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi saw. Ijma’ ulama menghikayatkan masalah ini.
Dilansir dari NU Online, aktivitas membaca shalawat nabi termasuk bagian dari amal ibadah. Banyak dalil yang menunjukkan bahwa membaca shalawat nabi termasuk amal ibadah, salah satunya adalah hadits riwayat Imam Muslim berikut ini:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya: Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali (HR Muslim).
Shalawat disebutkan sebagai ibadah yang sangat utama. Bagaimana tidak, Allah swt memerintahkan kita semua untuk melakukan ibadah lain seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lainnya, Allah sendiri tidak melakukannya.
Namun dalam hal shalawat, Allah juga melakukannnya. Bahkan sebelum Allah memerintahkan kita untuk bershalawat, Dia sendiri sudah melakukan shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal itu sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad saw. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS Al-Ahzab ayat 56).
Ketinggian derajat Nabi Muhammad saw juga berkaitan dengan manusia. Allah menyampaikan pujian atas keluhuran akhlak Nabi Muhammad saw yang dapat diteladani oleh manusia pada umumnya.
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: Sungguh, kau berada di atas akhlak yang agung (QS Al-Qalam ayat 4).
Atas derajat dan kedudukan Nabi Muhammad saw sebagai sayyidul awwalin wal akhirin dan sayyidul anbiya wal mursalin, Allah memberikan kehormatan berupa penerimaan atas amal ibadah shalawat.
Dari uraian tersebut itu marilah kita memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad saw, yang telah menyampaikan kebenaran Islam dan tuntunan kepada umat manusia. Membaca shalawat juga sangat tepat bila kita perbanyak pada bulan Sya’ban ini, karena perintah untuk bershalawat yakni Surat Al-Ahzab ayat 56, diturunkan Allah pada bulan Sya’ban.
Terpopuler
1
Maulidah Zauroh Apresiasi Penetapan Harga Dasar Singkong Rp1.350 Lewat Instruksi Gubernur
2
Pemprov Lampung Dukung Penuh Pendidikan Perawat Berkualitas dan Berbasis Nilai Keislaman
3
Atasi Polemik, Gubernur Lampung Terbitkan Instruksi Harga Singkong Rp1.350/Kg Tanpa Ukur Kadar Pati
4
Jangan Salah Memaknai Khilafah, Ini Penjelasan Ketua MUI Pringsewu
5
Pertahankan Keislaman Indonesia di Tengah Jamaah Haji Seluruh Dunia
6
Silaturahim ke Bupati Pesawaran, Fatayat NU Bahas Pelantikan dan Peringatan Harlah Ke-75
Terkini
Lihat Semua