• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Syiar

Keutamaan Memperbanyak Shalawat di Bulan Sya'ban

Keutamaan Memperbanyak Shalawat di Bulan Sya'ban
Keutamaan Memperbanyak Shalawat di Bulan Sya'ban (Ilustrasi foto: NU Online)
Keutamaan Memperbanyak Shalawat di Bulan Sya'ban (Ilustrasi foto: NU Online)

Bulan Sya’ban sebagai bulan mulia perlu kita isi dengan berbagai amalan untuk meningkatkan ketakwaan menjelang datangnya bulan Ramadhan. Salah satu di antaranya adalah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammmad saw. Shalawat merupakan ibadah yang utama, karena Allah swt juga bershalawat kepada Nabi.


Bulan Sya’ban disebut sebagai bulannya Nabi Muhammad. Hal itu disampaikan langsung oleh Rasulullah saw, bahwa Rajab sebagai bulan Allah, Ramadhan sebagai bulan umat Nabi Muhammad saw, sedangkan Sya’ban adalah bulannya.


Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya yang berjudul Ma Dza fi Sya’ban, mengungkapkan, perintah bershalawat itu datang pada bulan Sya’ban. Hal tersebut ditandai dengan turunnya Al-Qur’an Surat Al-Ahzab, ayat 56 berikut.


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 


Innallâha wa malâ'ikatahû yushallûna ‘alan-nabiyy, yâ ayyuhalladzîna âmanû shallû ‘alaihi wa sallimû taslîmâ


Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.


Bahkan, Ibnu Abi Al-Shayf al-Yamani, sebagaimana dikutip Sayid Muhammad, mengatakan bahwa Sya’ban merupakan bulannya Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Hal ini mengingat turunnya ayat di atas pada bulan Sya’ban. Hal serupa juga dinyatakan oleh Imam Syihabuddin Al-Qusthulani dalam kitabnya, Al-Mawahib.


Dilansir dari NU Online, ayat tersebut juga ditafsirkan oleh para ulama yang mengindikasikan shalawat merupakan ibadah yang paling utama. Pasalnya, Allah swt memerintahkan kita semua untuk melakukan ibadah yang lain, seperti puasa, zakat, shalat, hingga haji, Allah swt sendiri tidak melakukannya. 


Namun, dalam hal shalawat, sebelum Allah memerintahkan kita umat Islam untuk bershalawat kepada makhluk-Nya yang paling mulia itu, Dia sendiri sudah bershalawat untuk Nabi Muhammad saw.


Shalawat kepada Nabi Muhammad saw memberikan kepada pembacanya berbagai manfaat. Disebutkan dalam hadits, bahwa siapa yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, maka Allah swt akan bershalawat untuknya 10 kali.


عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من صلى علي واحدة صلى الله عليه عشرا


Artinya: Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang bershalawat untukku sekali, Allah swt bershalawat untuknya 10 kali.”


Hal ini dapat diartikan bahwa, bershalawat kepada Nabi Muhammad saw akan diberi pahala 10 kali lipat. Jika kita bershalawat 10 kali, tentu Allah swt akan membalas shalawat untuk kita 100 kali. Pun dengan kelipatan-kelipatan berikutnya.


Al-Qadhi Iyadh mengartikan bahwa 10 kali lipat itu berupa rahmat dan kelipatan pahalanya. Kemudian dalam hadits lain disebutkan, shalawat kepada Nabi Muhammad saw secara ikhlas akan diganjar dengan 10 kali shalawat, dinaikkan derajatnya 10 kali, dicatat 10 kali kebaikan, dan dihapuskan untuknya 10 keburukan.


Seperti dinyatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Imam An-Nasai, dan Imam Al-Bazzar dari Abu Burdah bin Nayar berikut:  


قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من صلى علي من أمتي صلاة مخلصا من قلبه، صلى الله عليه بها عشر صلوات، و رفعه بها عشر درجات، و كتب له بها عشر حسنات، و محا بها عشر سيئات


Oleh karena itu, pada bulan Sya’ban ini mari kita memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Selain mendapatkan pahala dan kebaikan, shalawat sebagai ungkapan terima kasih kita kepada Nabi Muhammad yang tidak mungkin terbalaskan. Dengan bershalawat pula, semoga kita mendapat syafaat dari Nabi Muhammad saw di hari akhir kelak.


Syiar Terbaru