• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

1 Sya'ban 1444 H Jatuh pada Rabu 22 Februari 2023

1 Sya'ban 1444 H Jatuh pada Rabu 22 Februari 2023
Ilustrasi foto sya'ban (Sumber: NU Online)
Ilustrasi foto sya'ban (Sumber: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa 1 Sya'ban 1444 H jatuh pada Rabu 22 Februari 2023. 

 

Hal itu berdasarkan pengumuman LF PBNU Nomor: 012/LF–PBNU/II/2023 tentang Awal Bulan Sya’ban, tertanggal 20 Februari 2023, yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Siiril Wafa dan Sekretaris H Asmul Mansur.

 

“Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Senin Pahing 29 Rajab 1444 H/ 20 Februari 2023. Tidak ada lokasi yang melihat hilal. Sebagai tindak lanjutnya, masa awal bulan Sya’ban 1444 H bertepatan dengan Rabu Wage 22 Februari 2023 (mulai malam Rabu) atas dasar istikmal,” tulis pengumuman tersebut.

 

LF PBNU mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini. Pihaknya juga meminta seluruh jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia untuk menyampaikan ikhbar ini. 

 

“Jajaran Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU Se-Indonesia diharapkan bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rajab 1444 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama, khususnya jajaran pengurus di wilayah / cabangnya masing–masing,” lanjut pengumuman tersebut.

 

Sebagai informasi, hilal 29 Rajab 1444 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya +2 derajat 34 menit 53 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Senin Pahing 20 Februari 2023 pukul 14:08:18 WIB.

 

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 11 derajat 04 menit 24 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 13 derajat 57 menit 02 detik selatan titik barat.

 

Adapun kedudukan hilal berada pada 2 derajat 53 menit 29 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 4 derajat 47 menit 10 detik. Sementara lama hilal 12 menit 35 detik.

 

Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Provinsi Papua dengan tinggi hilal mar’i 1 derajat 11 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 21 menit dan lama hilal di atas ufuk 7 menit 8 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan tinggi hilal mar’i 2 derajat 25 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 48 menit dan lama hilal di atas ufuk 12 menit 50 detik.

 

Ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah positif. Artinya, hilal berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam. Namun, tinggi hilal dan sudut elongasi belum memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru