Yudi Prayoga
Penulis
Sudah menjadi kebiasaan yang baik di Indonesia, bagi jamaah haji yang telah pulang ke tanah air akan mengadakan syukuran atau selametan. Keluarga akan menyiapkan hidangan makanan, baik makanan berat ataupun oleh-oleh makanan khas Arab, seperti air Zamzam, kurma, minyak zaitun, dan beragam oleh-oleh lainnya.
Sebenarnya, tradisi tersebut dibenarkan dalam Islam bahkan sudah terjadi sejak zaman Rasulullah saw. Imam An-Nawawi menyebutkan tradisi ini dengan Naqi’ah, yaitu syukuran dalam rangka menyambut saudara yang baru tiba dari bepergian jauh termasuk setelah ibadah haji. Dasarnya adalah hadits berikut:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لَمَّا قدِمَ النَّبيُ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ المدينةَ : نَحر جَزورًا ، أو بقَرةً
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah saw ketika tiba dari Madinah sepulang safar, beliau menyembelih unta atau sapi (HR Bukhari).
Baca Juga
4 Doa yang Dianjurkan ketika Pulang Haji
Dalam hadits lain juga disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ تُلُقِّيَ بِنَا .فَتُلُقِّيَ بِي وَبِالْحَسَنِ أَوْ بِالْحُسَيْنِ . قَالَ : فَحَمَلَ أَحَدَنَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَالْآخَرَ خَلْفَهُ حَتَّى دَخَلْنَا الْمَدِينَةَ
Artinya: Jika Nabi saw pulang dari safar, kami menyambutnya. Beliau menghampiriku, Hasan, dan Husain, lalu beliau menggendong salah satu di antara kami di depan, dan yang lain mengikuti di belakang beliau, hingga kami masuk kota Madinah (HR Muslim) (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab, tanpa tahun: juz 4, halaman 400).
Selain dari perkataan Nabi saw, kesunnahan syukuran, salah satunya dengan memotong hewan, juga disebutkan dalam kitab Al-Fiqh al-Wadhih:
يستحب للحاج بعد رجوعه بلده أن ينحر جملا أو بقرة أو يذبح شاة للفقراء والمساكين والجيران والإخوان تقربا إلى الله عز وجل كما فعل النبي صلى الله عليه وسلم. (الفقه الواضح من الكتاب والسنة ، ج ١ ص ٦٧٣).
Artinya: Disunnahkan bagi orang yang baru pulang Haji untuk menyembelih unta, sapi atau menyembelih kambing (untuk diberikan) kepada para fakir miskin, tetangga, sanak kerabat, saudara, serta relasi. (Hal ini dilakukan) sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah swt. Sebagaimana yang telah diamalkan oleh Nabi saw (Al-Fiqh al-Wadhih min al-Kitab wa al-Sunnah, juz I, halaman 673).
Selain syukuran, jamaah haji juga dianjurkan untuk mendoakan tamu yang belum haji. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Hasyiyah Qaliyubi ‘ala Syarhi Jalaliddin al-Mahali:
وَيُنْدَبُ لِلْحَاجِّ الدُّعَاءُ لِغَيْرِهِ بِالْمَغْفِرَةِ وَإِنْ لَمْ يَسْأَلْ وَلِغَيْرِهِ سُؤَالُ الدُّعَاءِ مِنْهُ بِهَا وَذَكَرُوا أَنَّهُ أَيْ الدُّعَاءَ يَمْتَدُّ أَرْبَعِينَ يَوْمًا مِنْ قُدُومِهِ
Artinya: Dan disunahkan bagi orang yang berhaji untuk mendo’akan kepada orang (yang tidak berhaji) dengan ampunan meskipun orang tersebut tidak meminta. Dan bagi orang yang tidak berhaji hendaknya meminta dido’akan oleh dia. Para ulama menyebutkan bahwa do’a tersebut sampai empat puluh hari dari kedatangannya (Syihabuddin al-Qaliyubi, Hasyiyah Qaliyubi ‘ala Syarhi Jalaliddin al-Mahali, Bairut-Dar al-Fikr, 1419 H/1998 M, juz, II, halaman 190).
Demikianlah dalil seputar syukuran atau selametan setelah pulang haji. Dalil tersebut bersumber dari Rasulullah saw.
Terpopuler
1
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Kepengurusan PW GP Ansor Lampung Masa Khidmah 2024-2028
2
GP Ansor Lampung Gelar Pelantikan Pengurus 2024-2028 di UIN Raden Intan, Tandai Kebangkitan Baru
3
Saat Kang Jalal Pringsewu Robohkan Sapi Presiden Prabowo
4
PW GP Ansor Lampung Lantik LP3H, Komitmen Kuat Dampingi Sertifikasi Halal UMKM
5
Yuk Infak dan Menjadi Bagian Pengadaan Ambulans Ke-7 NU Peduli Pringsewu 2025
6
LAZISNU PWNU Lampung Gandeng BSI, Perkuat Ekonomi Umat Melalui BSI Smart Agent dan Kartu ATM Co-Branding
Terkini
Lihat Semua