• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Syiar

Doa sebelum Mengikuti Pemilu 14 Februari 2024

Doa sebelum Mengikuti Pemilu 14 Februari 2024
Pada 14 Februari 2024 Indonesia akan memilih pemimpin (Ilustrasi NU Online)
Pada 14 Februari 2024 Indonesia akan memilih pemimpin (Ilustrasi NU Online)

Pada hari Rabu 14 Februari 2024 mendatang, kita akan mengikuti pemilihan umum (pemilu), untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Setiap warga negara yang memenuhi syarat, dianjurkan untuk menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) di tempat namanya terdaftar. 

 

Berbagai persiapan untuk penyelenggaraan pemilu telah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), selaku penyelenggara pemilu. Diantaranya pendataan daftar pemilih, pendaftaran calon peserta pemilu, kampanye, dan distribusi logistik pemilu.

 

Sebagian kita mungkin telah menetapkan pilihan, siapa yang akan dipilih dalam pemilu 14 Februari tersebut. Namun mungkin banyak pula yang masih belum menentukan pilihan, apalagi dalam pemilu serentak itu, ada lima surat suara yang harus dicoblos.

 

Di TPS, pemilih akan diberikan lima surat suara. Pertama, surat suara untuk memilih pasangan Capres Cawapres berwarna abu-abu. Kedua, surat suara DPD berwarna merah. Ketiga, surat suara DPR RI berwarna kuning. Keempat, surat suara untuk DPRD provinsi berwarna biru. Kelima, surat suara DPRD kabupaten/kota berwarna hijau. 

 

Sebaiknya, sebelum surat suara itu dicoblos, kita membaca istighfar terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan dengan membaca doa  berikut: 


 اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ 

 

Allahumma lâ tusallith 'alainâ bidzunübinâ man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ. 

 

Artinya: Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.

 

Doa ini pernah disampaikan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) pada 1 Desember 2015 lalu sebagaimana dilansir NU Online. Doa yang sama juga diajarkan pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu saat jelang Pemilu 2019. 

 

Selain mengamalkan doa tersebut, hendaknya juga kita menjadi pemilih yang cerdas. Yaitu dengan mempelajari rekam jejak calon yang akan kita pilih, serta memahami teknis memberikan suara di TPS.

(Ila Fadilasari)


Syiar Terbaru