Warta

Pentingnya Ikhtiar Lahir-Batin Hadapi Permasalahan Bangsa menurut Ketua PCNU Pringsewu

Senin, 1 September 2025 | 07:26 WIB

Pentingnya Ikhtiar Lahir-Batin Hadapi Permasalahan Bangsa menurut Ketua PCNU Pringsewu

Jajaran kepengurusan PCNU Pringsewu saat mengikuti istighotsah dan doa bersama untuk bangsa yang dilaksanakan secara online bersama seluruh pengurus NU di Lampung, Ahad (31/8/2025) malam. (Foto: Istimewa)

Pringsewu, NU Online Lampung

Saat mengikuti kegiatan istighotsah dan doa bersama untuk bangsa yang dilaksanakan secara online bersama seluruh pengurus NU di Lampung, Ahad (31/8/2025) malam, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu, H Muhammad Faizin, mengungkapkan pentingnya ikhtiar lahir dan batin dalam menghadapi persoalan bangsa.

 

Menurutnya, bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai dinamika terkait gelombang unjuk rasa yang menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Dalam menyikapi hal itu, beragam ikhtiar lahiriah oleh pemerintah dan aparat, mulai dari menjaga keamanan, merumuskan kebijakan, hingga menggalang partisipasi publik harus terus dilakukan. 

 

Namun menurutnya, sejatinya upaya lahiriah harus didukung dengan upaya batiniyah melalui doa dan munajat kepada Allah swt. Pasalnya, sejarah telah mencatat bahwa kemerdekaan bangsa ini tidak hanya lahir dari perjuangan fisik, tetapi juga dari kekuatan doa para ulama, kiai, dan pejuang yang tak henti memohon pertolongan kepada Allah. 

 

“Doa menjadi energi spiritual yang menyatukan rakyat, menguatkan semangat juang, serta memberi keberkahan pada setiap usaha lahiriah yang dilakukan,” katanya.

 

“Maka, dalam menghadapi tantangan bangsa saat ini, kita pun perlu melanjutkan warisan itu. menggabungkan ikhtiar lahiriah dengan ikhtiar batin,” imbuhnya pada kegiatan yang diinisiasi oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan dipusatkan di Pondok Pesantren Madarijul Ulum, Bandar Lampung ini. 

 

Ia menambahkan, ikhtiar batin bukan berarti pasif atau menyerahkan segalanya tanpa usaha. Justru doa menjadi pelengkap yang menguatkan kerja nyata. Ketika berbagai langkah strategis diambil untuk menjaga stabilitas dan kemajuan, doa menuntun agar langkah itu selalu dalam ridha Allah, serta terhindar dari niat dan cara yang salah. 

 

“Dengan doa, hati menjadi tenang, pikiran jernih, dan keputusan yang diambil lebih bijaksana,” katanya pada kegiatan yang dihadiri oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, serta Kapolda Lampung Helmi Santika ini.

 

Dalam konteks ini, lanjutnya, istighotsah dan doa bersama dalah bentuk nyata kesadaran bahwa pertolongan Allah adalah kunci utama. Upaya menjaga keamanan dan kedamaian tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan fisik, teknologi, atau regulasi, tetapi juga harus disertai ikhtiar spiritual yang tulus.

 

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak hanya kuat secara lahiriah, tetapi juga kokoh secara batiniah. Doa yang dipanjatkan bersama-sama menjadi simbol persatuan, mengikat hati masyarakat agar tetap rukun, serta menjadi energi positif untuk membangun negeri,” ungkapnya.

 

“Mari kita satukan langkah lahiriah dengan ikhtiar batin, agar bangsa ini mampu menghadapi setiap ujian dengan selamat, penuh kedamaian, dan melangkah menuju masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.

 

Kegiatan doa Bersama di Pringsewu diikuti oleh pengurus PCNU mulai dari perwakilan Mustasyar, Syuriyah, Tanfidziyah, dan MWCNU, dan Ranting NU.