PCNU Kota Bandar Lampung Dukung Pemilu 2024 Lebih Bermartabat
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung menerima kunjungan Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandar Lampung di Kantor PCNU Kota Bandar Lampung, Jalan WR Supratman Nomor 96, Kecamatan Telukbetung Utara, Kamis (9/3/2023).
Pimpinan Bawaslu yang hadir yakni Yusni Ilham, Gistiawan, dan Asep Setiawan, serta staf Bawaslu. Sementara jajaran PCNU Bandar Lampung yang hadir adalah Ketua PCNU Bandar Lampung Ichwan Adji Wibowo, didampingi Wakil Ketua yakni Abdul Azis, Ismail Sholeh, Diki Hidayat, Haryanto, dan Nouval. Kemudian Sekretaris Mayrozi Dwi Sulistiyo, Wakil Sekretaris Ahmad Mughis dan Miftah, serta Bendahara Fahrurozi.
Pimpinan Bawaslu Bandar Lampung, Yusni Ilham menyampaikan, maksud kunjungannya selain bersilaturahim dengan PCNU juga dalam rangka mengharapkan support dan dukungannya terkait dengan tugas-tugas Bawaslu di Kota Bandar Lampung. Bawaslu menyadari sangat butuh dukungan dari banyak pihak, salah satunya NU sebagai ormas terbesar di Indonesia.
“Untuk memastikan Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung dengan baik dan bermartabat, kami tidak mungkin hanya mengandalkan seluruh jajaran Bawaslu saja yang jumlahnya sangat terbatas,” ujarnya.
Ia berharap dukungan dari semua pihak terutama dari NU yang merupakan ormas terbesar. Semoga hasil pertemuan tersebut dapat dilanjutkan dengan saling sinergi melalui kerja sama dengan PCNU.
Sementara Ketua PCNU Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo mengatakan, PCNU tentu akan mensupport dan mendukung tugas Bawaslu Kota Bandar Lampung sesuai yang diamanahkan kepada Bawaslu.
“Secara moral, PCNU Bandar Lampung menyatakan akan sejalan dengan pihak manapun yang mendukung dan menghendaki agar pemilu dan pilkada bisa berlangsung dengan baik dan bermartabat,” ungkapnya
Ia mengungkapkan PCNU Bandar Lampung siap menjadi mitra Bawaslu untuk memastikan suksesnya agenda pemilu khususnya di Kota Bandar Lampung.
“PCNU Bandar Lampung juga akan berupaya menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan penggunaan politik identitas yang kerap muncul di ajang kontestasi Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan semua harus mendorong pemilu itu sekadar alat, proses atau wasilah. Tujuan utamanya adalah melahirkan kepemimpinan yang diarahkan untuk tujuan kemaslahatan rakyat.
