• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Pernik

Tradisi Munjung ke Orang Tua Jelang Lebaran

Tradisi Munjung ke Orang Tua Jelang Lebaran
Tradisi Munjungan, anak mengantarkan makanan masakan sendiri untuk orang tua (Foto: Yudi Prayoga)
Tradisi Munjungan, anak mengantarkan makanan masakan sendiri untuk orang tua (Foto: Yudi Prayoga)

Indonesia merupakan negara dengan banyak keragaman suku bangsa dan tradisi. Tradisi-tradisi tersebut selalu menyelimuti kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya masyarakat Islam Nahdlatul Ulama. 


Organisasi masyarakat (ormas) Islam Nahdlatul Ulama terkenal dengan berbagai kearifan lokal yang tetap dipertahankan. Seperti semboyannya, almuhafadzatu ala qadiimis shalih (mempertahankan tradisi lama yang baik). Yang jelas tradisi tersebut selalu baik, tidak bertentangan dengan syareat Islam dan norma masyarakat Indonesia. 


Salah satu tradisi yang terkenal dan kental di Desa Lengkukai, Tanggamus Lampung yakni tradisi "Munjung", yakni memberi masakan sendiri yang mewah kepada orang tua atau yang dituakan setahun sekali, yakni mulai satu minggu menjelang Lebaran Idul Fitri. 

 

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) munjung memiliki arti penuh (lebih tinggi daripada permukaan takaran). Dan memiliki arti menganjur (menjorok ke depan). 

 

Dari pengertian tersebut menandakan bahwa tradisi munjung yang berkembang di masyarakat memiliki tujuan tampil ke depan dengan silaturahmi kepada orang yang lebih tua. 

 

Tradisi Munjung sudah  turun temurun di masyarakat Lengkukai. Karena memiliki nilai positif dan hikmah yang baik. Sehingga tradisi tersebut tetap dilestarikan dari tahun ke tahun hingga sekarang. 

 

Salah satu masyarakat setempat, Siti Zumroh mengungkapkan bahwa tradisi tersebut sudah turun temurun dari orang tuannya. Sehingga sudah menjadi hukum adat di masyarakat setempat. 

 

"Tujuan dari Munjung  adalah  mempererat tali silaturahim rasa syukur dan shadaqah berbagi kenikmatan kepada orang tua. Sehingga orang tua bisa bahagia menjelang lebaran dengan berbagai pemberian dari anak-anaknya," katanya.

 

Menu yang disajikan ketika Munjung biasanya menggunakan rantang yang berisi nasi, sayur santan, ikan laut, daging ayam goreng atau opor, sambel telor, gorengan dan mie. Ini hampir menjadi menu wajib yang mayoritas selalu digunakan oleh masyarakat. 

 

Mempererat tali silaturahim merupakan anjuran dari Nabi Muhammad saw kepada umatnya. Meski cara silaturahim berbeda-beda sesuai dengan sosio kultur masyarakat Islam di daerahnya masing-masing. 

 

Sesungguhnya syariat Islam akan semakin kuat dan menjadi hukum ketika bersanding dengan budaya yang baik. Maka wajar jika masyarakat Islam Nahdlatul Ulama selalu mempertahankan dan menghidupkan syariat Islam dengan berbagai tradisi dan budaya yang baik. Karena syariat Islam adalah ontologi (inti) sedang tradisi dan budaya adalah epistemologi (cara), sedang aksiologinya (tujuan/fungsi) adalah kemajuan, kemakmuran, dan norma Islam selalu berkembang di masyarakat. Waallahu'alam.

 

(Yudi Prayoga)


Pernik Terbaru