Pernik

Manfaat Kesehatan Mencopot Bra Ketika Istirahat

Ahad, 13 Oktober 2024 | 10:02 WIB

Manfaat Kesehatan Mencopot Bra Ketika Istirahat

Ilustrasi kanker (Foto: NU Online/Freepik)

Setiap 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra Sedunia atau No Bra Day. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara, terutama pentingnya deteksi dini, pengobatan, dan penelitian lebih lanjut terkait penyakit ini. 

 

Salah satu aktivitas yang dianjurkan mencopot bra, yakni ketika sedang istirahat atau tidur. Tidur tanpa bra dapat memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan dan kenyamanan, antara lain:

 

Pertama, sirkulasi darah yang lebih baik
Tanpa adanya tekanan dari bra, aliran darah di sekitar dada bisa lebih lancar. Bra yang ketat bisa menghambat sirkulasi darah, terutama saat tidur.

 

Kedua, kenyamanan lebih tinggi
Tidur tanpa bra memungkinkan tubuh untuk lebih rileks karena tidak ada rasa ketat atau tertekan di area dada, terutama jika bra memiliki kawat atau tali yang tidak nyaman.

 

Ketiga, pencegahan iritasi kulit
Menggunakan bra yang ketat atau tidak pas saat tidur dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama di area yang sering bergesekan, seperti di bawah payudara atau di sekitar tali bahu. Tidur tanpa bra dapat mengurangi risiko iritasi ini.

 

Keempat, kesehatan pernapasan
Dengan tidak menggunakan bra saat tidur, dada dan paru-paru dapat bergerak lebih bebas, memungkinkan pernapasan yang lebih dalam dan nyaman.

 

Kelima, mencegah infeksi jamur
Bra yang terlalu ketat atau lembap bisa menciptakan lingkungan yang cocok untuk pertumbuhan jamur, terutama di daerah payudara. Tidur tanpa bra memungkinkan kulit di sekitar payudara untuk bernapas lebih baik.

 

Secara keseluruhan, tidur tanpa bra dapat memberikan manfaat dalam hal kenyamanan dan kesehatan kulit, terutama bagi mereka yang merasa bra mereka terlalu ketat atau tidak nyaman. 

 

Pakaian juga bisa mempengaruhi kesehatan mental penggunanya. Jika pakaian yang dikenakan buruk atau tidak nyaman, maka mempengaruhi psikologi pemakainya, begitu juga sebaliknya.

 

Dilansir dari NU Online, Pramardika, telah melakukan penelitian dan mengungkap kebiasaan menggunakan bra pada kaum wanita di Kalimantan Timur. Meskipun penelitian itu menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan bra dengan kanker payudara, tetapi disarankan untuk mengurangi durasi atau lamanya waktu penggunaan bra sehingga tidak lebih dari 24 jam per hari untuk meminimalkan risiko kanker payudara. 

 

Lebih lanjut, penelitian itu juga menyebutkan bahwa penggunaan bra lebih dari atau sama dengan 24 jam sehari memiliki risiko 2,333 kali lipat lebih besar untuk terjadinya kanker payudara bila dibandingkan dengan wanita yang menggunakan bra kurang dari 24 jam dalam sehari. 

 

Oleh karena itu, penelitian tersebut merekomendasikan untuk melepas bra pada waktu istirahat misalnya ketika tidur. Manfaatnya adalah sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko kanker payudara. 

 

Penelitian itu juga secara jujur mengemukakan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh So dan timnya pada tahun 2015. Penelitian yang dimaksud menyebutkan bahwa penggunaan bra ketika tidur meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 1,3 kali. 

 

Selain itu, menggunakan bra lebih dari 12 jam per hari meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 1,08 kali.

 

Pencegahan kanker payudara juga dapat dilakukan dengan nutrisi yang banyak mengandung vitamin A. Oleh karena itu, menurut Prof Abdul Basith Muhammad As-Sayyid dalam bukunya yang berjudul At-Taghdziyah an-Nabawiyah al-Ghadza bayna ad-Da'i wad Dawa disebutkan minyak zaitun dan minyak ikan direkomendasikan sebagai sumber nutrisi dalam pencegahan kanker. Buku ini diterjemahkan ke dalam Edisi Indonesia dengan judul Pola Makan Rasulullah Makanan Sehat Berkualitas Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah. 

 

Dalam buku tersebut, contoh sayuran untuk pencegah kanker payudara juga disebutkan secara spesifik. Brokoli dan kubis dianggap sebagai makanan yang paling baik untuk mencegah kanker payudara karena mengandung zat pencegah kanker yang disebut sebagai indoles dan serat sehingga dapat menstabilkan hormon penyebab kanker payudara.

 

Dalam pandangan Islam sendiri, tidak ada larangan spesifik tentang penggunaan bra. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga aurat, kesopanan, dan kehormatan diri, terutama dalam hal berpakaian. Dalam konteks ini, penggunaan bra adalah bagian dari pakaian yang bertujuan untuk mendukung kesehatan dan kenyamanan perempuan, dan bukan merupakan hal yang dilarang.

 

Berdasarkan paparan tersebut, maka tidak ada salahnya para wanita mengoptimalkan waktu istirahatnya tanpa menggunakan bra. Namun apabila ada kondisi tertentu yang dialami oleh wanita seperti adanya aktivitas yang membutuhkan penggunaan bra, tentu penggunaannya dapat diterapkan sesuai dengan kenyamanan dan saran durasi yang tepat. Terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah menjaga pola makan dengan memilih sumber nutrisi yang sehat.Â