• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Pernik

Jalan-jalan, Momentum Kebersamaan Pasca Lebaran

Jalan-jalan, Momentum Kebersamaan Pasca Lebaran
Jalan-jalan, Momentum Kebersamaan Pasca Lebaran (Foto: NU Online)
Jalan-jalan, Momentum Kebersamaan Pasca Lebaran (Foto: NU Online)

Jalan-jalan atau berwisata menjadi rutinitas wajib untuk sebagian masyarakat Indonesia setelah Hari Raya Idul Fitri. Karena hal ini menjadi momentum kebersamaan keluarga pada libur lebaran.


Biasannya keluarga besar bisa berkumpul dalam satu rumah atau daerah hanya satu tahun sekali, ketika hari libur lebaran. Itulah mengapa, banyak orang mengambil momentum tersebut untuk acara keluarga besar. 


Jalan-jalan sendiri sekarang sudah menjadi agenda dari Hari Raya Idul Fitri selain halal bihalal. Dan akan terasa kurang jika keluarga besar berkumpul tanpa mengadakan jalan-jalan atau rekreasi. 


Hal ini sudah menjadi kebiasaan orang modern yang sangat butuh akan rekreasi di alam. Selain menghilangkan penat pikiran, juga menjadi kebutuhan mengistirahatkan diri dari media sosial, seperti Whats App, Instagram, Facebook, dan sebagainya. 


Provinsi Lampung, merupakan daerah yang memiliki segudang tempat wisata untuk liburan lebaran. Baik yang alami maupun buatan. Mulai dari pantai, air terjun, pemandian air panas, kolam renang, bumi perkemahan, taman, cafe alam, pulau, bendungan, dan puncak. 


Di antara tempat wisata atau rekreasi tersebut ialah Pulau Pahawang di Pesawaran, Air Terjun Gangsa di Way Kanan, Pantai Gigi Hiu di Tanggamus, Cafe Kampung Vietnam di Bandar Lampung, Bendungan Way Sekampung di Pringsewu, Bumi Perkemahan Bukit Cendana di Pesawaran, Pantai Kedu di Lampung Selatan, sepanjang pesisir pantai di Krui Lampung Barat, dan lain sebagainya. 


Biasannya daerah-daerah wisata tersebut menjadi incaran liburan keluarga pasca lebaran. Selain aksesnya mudah dari dalam kota dan luar kota, juga biaya yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. 


Keberkahan dari jalan-jalan bersama keluarga, menjadikan eratnya kekeluargaan yang mungkin renggang dan menjadi pertemuan berharga dari setiap individu. 


Sibuknya bekerja di luar daerah, sekolah, bahkan menetap jauh dari kampung halaman, menjadikan liburan lebaran sebagai momentum silaturahim. 


Biasannya setelah 2-3 hari keliling rumah keluarga, saudara, dan tetangga kampung untuk lebaran. Hari ke-4 sampai puncaknya hari lebaran Ketupat, tempat rekreasi akan dipenuhi oleh lautan manusia. 


Semua dibawa, mulai dari orang tua, anak-anak, bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek pun ikut dibawa ke tempat rekreasi. 


Memang rekreasi bersama keluarga merupakan kebahagiaan tersendiri. Karena dalam Islam ada istilah baiti jannati (rumahku surgaku). Sehingga keutuhan keluarga merupakan kebahagiaan bagi setiap manusia. 

(Yudi Prayoga)
 


Pernik Terbaru