• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Pernik

6 Tips agar YouTube tentang Pesantren Banyak Penonton

6 Tips agar YouTube tentang Pesantren Banyak Penonton
Perlu strategi agar YouTube pesantren riminati penonton
Perlu strategi agar YouTube pesantren riminati penonton

Perkembangan sekaligus kemajuan teknologi dan informasi saat ini menjadi bagian perubahan sosial yang tidak dapat dihindari. Begitu pula dengan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan nonformal terus mengalami kemajuan, termasuk dalam melakukan promosi.

 

Salah satu sarana promosi dan publikasi yang bisa dilakukan oleh pesantren salah satunya dengan memanfaatkan YouTube. Alasannya, karena pengguna media sosial ini terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pengguna internet. 

 

Namun, sejalan dengan hal tersebut untuk membuat YouTube dengan banyak penonton (viewer) dibutuhkan upaya (effort) yang lebih.

 

YouTube tentang Pesantren

 

Sistem pendidikan dan pengajaran yang ada di pesantren untuk membuat konten video di YouTube perlu dilakukan, penyebabnya karena pesantren Nahdlatul Ulama (NU) secara kesanadan ilmu sudah jelas, yakni didapatkan dari kiai ataupun ustadz yang menjadi tenaga pengajar.

 

Di sisi lainnya, dalam beberapa jawaban atas fiqih kontemporer sebagai hasil ijtihad terhadap masalah hukum Islam yang terjadi pada masa kekinian (right now) juga membutuhkan jawaban. Misalnya untuk menyimpan aset dengan mata uang kripto, hukum deposito di perbankan, hukum memanfatkan voucer diskon dari dompet digital, dan lain sebagainya.

 

 Permasalahan-permasalahan tersebut juga bisa dibuat oleh kalangan santri melalui bimbingan kiai ataupun ustazd yang mengajar.

 

Cara agar YouTube tentang Pesantren Banyak Penontonnya

 

Tips yang dibagikan ini  umumnya sudah banyak di internet. Meskipun demikian dalam konsep promosi dan edukasi langkah-langkah sederhananya, antara lain:

 

1. Memilih kata kunci di YouTube.

 

Tahapan awal untuk chanel YouTube bagi pemula yang fokusnya pondok pesantren yaitu terkait proses pemilihan kata kunci yang tepat. Kata kunci untuk judul ini sendiri didapatkan dari google trends youtube, memanfatkan youtube suggest, ataupun mempergunakan TubeBuddy, dan VidIQ yang versi gratisan.

 

Memilih kata kunci ini tujuannya meningkatkan viewer dan subscriber melalui Search Engine Optimization (SEO) YouTube dengan tidak mengenyampingkan kualitas konten sekaligus esensi yang seharusnya dibagikan.

 

2. Membuat ide konten yang kreatif.

 

Tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan ialah dengan membuat ide konten video yang kreatif, maksudnya di sini untuk kalangan pesantren bisa membuat konten tematik peribadahan misalnya saja tata cara mandi wajib, cara shalat tahajud, cara melakukan sholat jenazah, tata cara wudhu, tata cara shalat dhuha, shalat taubat, shalat istikharah, dan lainnya.

 

Konten video tematik peribadahan dalam proses pemasaran bisa dikatakan banyak dicari baik oleh kalangan pelajar, orang tua, dan masyarakat umum. Perihal ini setidaknya untuk tema konten peribadahan termasuk dalam video berbasis tutorial sehingga para penontonya akan melihat dari awal sampai akhir video.

 

3. Menyusun content mapping.

 

Bagian content mapping  juga perlu untuk dilakukan dalam membuat video di YouTube, penyebabnya dengan mapping yang jelas video-video yang dibagikan kemudian bisa diarahkan pada promosi atas institusi pesantren. Misalnya saja untuk tersedianya video pembuka atau penutup dalam sebuah konten (bumper) yang disisipkan informasi pesantren yang membuat.

 

4. Memaksimalkan thumbnail, deskripsi, dan tag di platform YouTube

 

Pemaksimalan desain thumbnail, penulisan deskripsi, dan pembuatan tag dalam postingan di YouTube juga menjadi bagian struktur yang tidak boleh dilewatkan. Penyebabnya bagian ini memberikan dorongan pada mesin pencarian untuk meletakkan video kita di halaman pertama.

 

5. Istiqamah dalam publikasi.

 

Istiqamah untuk beribadah kepada Allah swt adalah kewajiban namun untuk publikasi konten video di YouTube juga bisa dikatakan memiliki nilai lebih. Artinya berdasarkan pengalaman, untuk membuat YouTube bisa berkembang minimalnya posting di YouTube yang bersangkutan sebulan sekali atau sehari sekali akan lebih baik.

 

6. Evaluasi konten video dengan YouTube Studio.

 

Tahapan terakhir untuk membuat chanel YouTube agar banyak viewer tentu melakukan evaluasi atau audit isi konten yang dibagikan. Langkah ini bisa dilakukan mempergunakan YouTube Studio karena pada halaman tersebut setidaknya ada bagian rekomendasi konten, sekaligus konten dengan penonton terbanyak. Prosedur mempergunakan YouTube Studio hanya bisa dilakukan setelah dalam Chanel YouTube kita ada publikasi, jika tidak maka tidak bisa dilakukan audit.

 

Imam Mahmud, Kontributor NU Lampung dan Memiliki Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Digital Marketing


Pernik Terbaru