Opini

Uwais Al-Qarni dan Treadmill: Hasil Perjuangan dari Kesungguhan dan Keikhlasan

Sabtu, 11 Januari 2025 | 13:21 WIB

Uwais Al-Qarni dan Treadmill: Hasil Perjuangan dari Kesungguhan dan Keikhlasan

Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo. (Foto: Istimewa)

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa hubungan antara Uwais Al-Qarni dan Treadmill? Apakah ada keterkaitan antara sosok Uwais Al-Qarni yang sangat terkenal dengan kisah fenomenalnya menggendong ibunya untuk berangkat haji dan treadmill alat olahraga saat ini yang berjarak ribuan tahun dari zaman itu?

 

Treadmill atau yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan pengisar langkah adalah alat untuk melatih fisik yang yang jika direnungkan menyimpan pelajaran mendalam tentang kesungguhan dan perjalanan hidup. 

 

Dalam sudut pandang agama, alat ini mengajarkan kita bahwa perjuangan yang konsisten, meskipun tidak selalu membawa kita langsung ke tempat yang terlihat, tetap bernilai tinggi di sisi Allah. Hal ini memiliki kemiripan dengan kisah mulia Uwais Al-Qarni, seorang tabi'in yang tak pernah bertemu Rasulullah tetapi diabadikan dalam sabda beliau sebagai sosok yang luar biasa.

 

Uwais Al-Qarni adalah seorang pemuda miskin dari Yaman yang sangat berbakti kepada ibunya. Ketulusan hatinya dan pengabdiannya kepada sang ibu membuatnya terkenal di langit, meskipun ia hampir tidak dikenal di bumi. Rasulullah saw bersabda tentang Uwais:

 

يَأْتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بْنُ عَامِرٍ مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ، مِنْ مُرَادٍ، ثُمَّ مِنْ قَرَنٍ، كَانَ بِهِ بَرَصٌ، فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ، لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ، فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَكَ فَافْعَلْ

 

Artinya: Akan datang kepada kalian Uwais bin Amir bersama pasukan dari penduduk Yaman. Dia berasal dari kabilah Murad, kemudian dari Qaran. Ia pernah menderita penyakit kusta yang sembuh kecuali sebesar dirham. Ia memiliki seorang ibu yang sangat ia berbakti kepadanya. Jika ia bersumpah kepada Allah, Allah akan mengabulkan sumpahnya. Jika kamu bisa memintanya untuk memohonkan ampunan kepada Allah untukmu, maka lakukanlah (HR Muslim, No. 2542).

 

Salah satu kisah luar biasa tentang Uwais adalah latihannya memikul anak unta dari kecil hingga dewasa, sebagai persiapan membawa ibunya berhaji. Ia tahu bahwa perjalanan haji sangat berat, tetapi kesungguhannya untuk berbakti mengajarkannya cara melatih fisiknya agar siap menghadapi tantangan. Latihan ini tidak hanya memperkuat tubuhnya, tetapi juga membentuk kesabaran, keikhlasan, dan dedikasi yang luar biasa.

 

Treadmill dapat menjadi refleksi modern dari perjuangan Uwais ini. Setiap langkah di atasnya mungkin terasa melelahkan dan tidak langsung membawa kita ke tempat baru, tetapi ia membentuk kekuatan jasmani, mental, dan spiritual.

 

Dalam Islam, usaha kecil yang dilakukan dengan konsisten memiliki nilai yang besar. Rasulullah saw bersabda:

 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

 

Artinya: Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan terus-menerus, meskipun sedikit (HR Bukhari, No. 6464).

 

Al-Qur'an juga menegaskan pentingnya keikhlasan dan kesabaran dalam setiap langkah hidup:

 

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

 

Artinya: Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik (QS Al-Ankabut: 69).

 

Hasil dari perjuangan Uwais tidak hanya berupa kekuatan fisik yang ia dapatkan dari latihannya, tetapi juga derajat tinggi di sisi Allah. Keikhlasan dan baktinya kepada ibunya menjadikannya sosok yang disebut Rasulullah kepada para sahabat sebagai orang yang doanya mustajab. 

 

Meski ia tidak pernah bertemu Nabi, Uwais dikenang sebagai tabiin yang istimewa—orang yang tidak sempat melihat Rasulullah tetapi hidup di masanya dan mengikuti ajarannya dengan sepenuh hati.

 

Kisah Uwais mengajarkan kita bahwa perjuangan hidup tidak selalu tentang hasil langsung yang terlihat. Seperti treadmill, setiap usaha kecil yang kita lakukan dengan keikhlasan akan membawa manfaat besar, baik untuk jasmani maupun ruhani. 

 

Melangkahlah dengan niat yang lurus dan hati yang ikhlas, karena sesungguhnya setiap langkah kecil adalah persiapan menuju keberhasilan dan keridhaan Allah. Seperti Uwais, mari kita menjadi pribadi yang dikenal di langit meskipun mungkin tidak dikenal di bumi.

 

H Puji Raharjo, Ketua PWNU Lampung