Muhammad Faizin
Penulis
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Musim durian tiba. Raja buah ini banyak dijajakan di sepanjang jalan dan keramaian di Provinsi Lampung. Bagi sebagian orang, durian menjadi buah favorit yang tak boleh dilewatkan saat musim panen datang. Walau relatif mahal, banyak yang rela merogoh kantong dalam-dalam untuk dapat menikmatinya.
Buah durian menurut Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo memyimpan banyak pelajaran hidup yang bisa direnungi. Pertama, walau durian memiliki duri tajam, kasar, dan tampak sulit didekati namun menyimpan daging buah yang lembut, manis, dan harum.
"Kehidupan pun tak jauh berbeda. Kadang, yang tampak sulit didekati justru menyimpan sesuatu yang berharga. Jangan pernah menilai seseorang hanya dari luarnya. Bisa jadi, di balik sikap kerasnya, ia menyimpan hati yang lembut dan kasih sayang yang tulus," ungkapnya, Rabu (1/1/2025).
Untuk menikmati durian lanjutnya, setiap orang harus bekerja keras untuk membukanya. Perlu ketelitian, keberanian, dan kesabaran untuk dapat membuka dan menikmati daging buahnya.
"Demikian pula dengan perjuangan hidup. Di balik rintangan dan kesulitan, ada hasil yang manis menunggu mereka yang tidak menyerah. Keberhasilan tidak datang begitu saja. Ia membutuhkan pengorbanan, kesabaran, dan kerja keras," jelasnya.
"Seperti membuka durian, perjalanan menuju tujuan hidup memerlukan keberanian untuk melewati halangan," imbuhnya.
Selain itu jelasnya, durian juga mengajarkan kita pelajaran penting tentang menerima diri sendiri. Buah ini tidak bisa memuaskan semua orang. Ada yang mencintainya, ada yang tidak tahan dengan aromanya. Tetapi durian tetap menjadi dirinya sendiri, tanpa pernah mencoba berubah demi menyenangkan semua orang.
"Begitu pula dengan kita. Tidak semua orang akan menyukai atau menerima kita, dan itu adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah kita tetap menjadi diri sendiri, tulus, dan konsisten dalam menjalani hidup," katanya.
Buah durian katanya juga harus dipanen pada saat tepat yakni ketika sudah benar-benar matang. Durian yang dipetik terlalu dini akan terasa hambar, sementara yang terlalu matang justru kehilangan cita rasanya. Hanya yang matang pada waktunya yang mampu memberikan rasa terbaik.
"Hidup pun demikian. Segala sesuatu ada waktunya. Terkadang, kita perlu bersabar dan percaya pada proses. Hasil yang baik selalu datang pada waktu yang tepat, bukan pada waktu yang kita inginkan. Kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan sesuatu yang benar-benar bernilai," ungkapnya.
Durian menurutnya bisa menjadi motivasi untuk hidup menjadi lebih baik. "Jadilah seperti durian—berduri, tetapi bernilai; beraroma tajam, tetapi berkesan. Yang terpenting, beranilah menjadi diri sendiri, tanpa terpengaruh oleh penilaian orang lain," tegasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pentingnya Merawat Hati
2
Gus Ulil Tidak Sedang Membela Tambang
3
Anggota DPRD Lampung: Jalur Domisili SPMB Lampung Harus Berdasarkan Jarak, Bukan Nilai Rapor
4
Khutbah Jumat: Menggunakan Waktu Hidup untuk Kebaikan dan Ibadah
5
Dorong UMKM dan Wisata Lokal, Sasa Chalim Hadiri Peresmian Pasar Tematik Jelajah Danau Ranau
6
DPRD Lampung Fauzi Heri Prihatin Nilai TKA Siswa Jauh di Bawah Standar
Terkini
Lihat Semua