Muhammad Faizin
Penulis
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Membuat kopi bukanlah hanya soal menyeduh bubuk dengan air panas, menambahkan gula, lalu selesai. Bagi seorang ahli, menyajikan secangkir kopi adalah seni dan ilmu.
Ada banyak metode seperti pour over, cold brew, french press, hingga espresso. Setiap metode memerlukan pemahaman tentang suhu air, tekanan, rasio kopi dan air, serta kualitas biji kopi itu sendiri.
Bahkan, pilihan biji kopi dari robusta hingga arabika berdampak besar pada rasa yang dihasilkan. Dan semua ini menurut Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo memiliki hikmah dan pelajaran yang bisa diambil bagi perjalanan hidup manusia.
Proses tersajinya secangkir kopi lanjutnya mengingatkan kita bahwa kompleksitas dunia tidak bisa diringkas begitu saja. Pengetahuan kita sering kali terbatas, sedangkan khazanah ilmu Allah swt adalah tanpa batas.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit" (QS Al-Isra: 85).
"Ini mengajarkan bahwa ada ruang tak terbatas untuk belajar dan mendalami sesuatu, sekecil apapun itu," ungkapnya kepada NU Online Lampung, Rabu (8/1/2025).
Ia menyebut sebagaimana kopi yang nikmat membutuhkan proses yang tepat, hidup yang bermakna juga memerlukan kesediaan untuk terus belajar dan memperbaiki diri.
Allah swt juga lanjutnya menegaskan pentingnya belajar dalam wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah saw: "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan" (QS Al-'Alaq: 1).
"Membaca dalam ayat ini bukan hanya secara literal, tetapi juga membaca tanda-tanda kehidupan, memahami hikmah, dan menggali pelajaran dari setiap pengalaman," ungkapnya.
Kopi mengajarkan setiap individu untuk tidak menyederhanakan proses yang kaya. Begitu juga hidup, kita tidak boleh merasa cukup dengan pengetahuan yang ada.
"Teruslah belajar, meski usia bertambah, meski lelah datang menyapa. Setiap langkah belajar adalah bentuk ibadah kepada Allah swt, yang akan memperkaya hati dan pikiran kita," tegasnya.
Hidup ini juga ibarat secangkir kopi yang mungkin terasa pahit di awal, tetapi dengan pengetahuan, proses, dan kesabaran, akan menjadi minuman yang menenangkan jiwa.
"Jangan pernah bosan untuk belajar, karena hanya dengan itu kita akan terus bertahan, berkembang, dan mendekat kepada-Nya," katanya.
Kata hikmah menyebut: "Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat" menegaskan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus belajar.
"Hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan pelajaran, dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt adalah pelajar sejati di hadapan kebesaran-Nya," pungkasnya.
Terpopuler
1
Ratusan Rumah Terdampak Banjir, Muslimat NU Lampung Berikan Bantuan bagi Warga Korban Banjir
2
Hujan Deras Berjam-jam di Bandar Lampung, Sebabkan Banjir Berbagai Wilayah
3
Ansor-Banser Lampung Timur Gelar Aksi Peduli Kemanusiaan pada Warga Banjir Way Bungur
4
Nakhoda Baru Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ma'arif Lampung, Fikri Muzaki Siap Majukan Ormawa
5
Dalam Islam, Wafat karena Terbakar Termasuk Syahid
6
Muslimat NU Sidowaluyo Gelar Pengajian Akbar Peringati Isra' Mi'raj dan Harlah Ke-102 NU
Terkini
Lihat Semua