• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Opini

Shalat Hadiyah, Doa Untuk Orang Meninggal Dunia di Bulan Mustajabah

Shalat Hadiyah, Doa Untuk Orang Meninggal Dunia di Bulan Mustajabah
Dekan FDIK UIN Raden Intan, KH Abdul Syukur (Foto: Istimewa)
Dekan FDIK UIN Raden Intan, KH Abdul Syukur (Foto: Istimewa)

Bulan Ramadhan merupakan bulan mustajabah untuk kita berdoa memohon kepada Allah swt sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186. Umat Islam dapat berdoa kepada Allah dengan mengamalkan shalat hadiyah dan berdoa untuk orang yang sudah meninggal dunia. 


Banyak yang telah meninggalkan kita kembali kepada Allah swt, seperti bapak ibu, kakek nenek, saudara, keluarga, sahabat, atau teman kita yang sudah meninggal. Juga saudara-saudara seiman dan seagama kita, maka mendoakan dengan shalat hadiyah adalah salah satu caranya. 


Sebab shalat hadiyah begitu dahsyat hikmahnya apalagi jika kita kerjakan di bulan Ramadhan, bulan yang diijabah doa dan amal ibadah kita, termasuk ibadah sunnah mutlak shalat hadiyah.


Shalat hadiyah sejatinya dikerjakan di malam pertama orang itu meninggal. Tapi bagi yang belum pernah mengerjakan boleh juga dikerjakan di malam-malam lain, di mana kita sempat.


Syekh Nawawi Al-Jawi memaparkan dalam kitabnya Nihayatuz Zain, bahwa:


روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لا يأتى على الميت أشد من الليلة الأولى, فارحموا بالصدقة من يموت. فمن لم يجد فليصل ركعتين يقرأ فيهما: أي في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة, وآية الكرسى مرة, وألهاكم التكاثر مرة, وقل هو الله أحد عشر مرات, ويقول بعد السلام: اللهم إني صليت هذه الصلاة وتعلم ما أريد, اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان فيبعث الله من ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلى يوم ينفخ فى الصور  


Artinya: Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda, “Tiada beban siksa yang lebih keras dari malam pertama kematiannya. Karenanya, kasihanilah mayit itu dengan bersedekah. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at. Di setiap raka‘at, ia membaca surat Al-Fatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attakatsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11 kali. Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.


Hikmah Shalat Hadiyah

Shalat sunnah hadiyah atau bisa juga disebut shalat unsi merupakan shalat yang dikhususkan untuk orang yang telah meninggal. Tujuan dari shalat tersebut adalah untuk meringankan beban mayat di kuburan. 


Mengenai hal ini, ulama Syafi’iyah menganjurkan Shalat Hadiyah untuk orang-orang yang telah wafat. Hikmahnya juga, ahli kubur diterangi kuburnya oleh 1000 malaikat dan mereka melayani ahli kubur hingga datangnya hari kiamat atau hari hisab, hingga ahli kubur menjadi ahlul jannah.


KH Abdul Syukur, Dekan FDIK UIN Raden Intan dan Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung
 


Opini Terbaru