Warta

Tri Yatmoko: Kader IPNU-IPPNU Harus Jadi Pelopor Wawasan Kebangsaan di Era Digital

Senin, 30 Juni 2025 | 11:22 WIB

Tri Yatmoko: Kader IPNU-IPPNU Harus Jadi Pelopor Wawasan Kebangsaan di Era Digital

Anggota DPRD Tulang Bawang, Tri Yatmoko saat memberikan materi pada kader IPNU IPPNU Tulang Bawang. (Foto: Istimewa)

Tulang Bawang, NU Online Lampung 

Dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda, Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang, Tri Yatmoko hadir sebagai pemateri kegiatan kaderisasi IPNU-IPPNU Tulang Bawang di Pondok Pesantren Nurul Fattah, Jumat–Ahad (27–29/6/2025).

 

Dalam pemaparan materinya, Tri Yatmoko menegaskan wawasan kebangsaan harus menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter generasi muda yang berdaya saing, sekaligus berakar pada nilai-nilai luhur bangsa dan agama.

 

“IPNU-IPPNU bukan hanya organisasi pelajar biasa, tapi merupakan kawah candradimuka yang menyiapkan kader-kader pemimpin masa depan. Maka, penting bagi kalian untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan loyalitas terhadap NKRI,” ujarnya.

 

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda hari ini, seperti pengaruh media sosial, radikalisme digital, dan degradasi moral. Oleh karena itu, menurutnya, kader IPNU-IPPNU harus menjadi pelopor dalam memperkuat identitas kebangsaan yang rahmatan lil alamin.

 

“Kita hidup di zaman yang penuh dengan tantangan ideologis. Maka IPNU-IPPNU harus hadir tidak hanya sebagai pelajar yang aktif di kelas, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat, penjaga akhlak, dan penyampai nilai-nilai moderasi dan toleransi,” ungkapnya.

 

Ia mengatakan, kader IPNU dan IPPNU adalah generasi penentu arah bangsa. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Jangan pernah malu menjadi santri. 

 

“Karena dari pesantren lahir para pejuang yang tak hanya paham agama, tapi juga mengerti realitas sosial kebangsaan. Sebagai pelajar NU, kalian punya warisan besar dari para ulama dan pendiri bangsa,” kata Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.

 

Jadikan semangat kebangsaan sebagai napas dalam setiap aktivitas kalian. Jadilah pelajar yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan tangguh secara sosial. Karena bangsa ini butuh generasi yang bisa menjaga persatuan dalam keberagaman.

 

“Tanamkan dalam hati bahwa cinta tanah air bukan slogan kosong. Ia adalah wujud nyata dari iman dan rasa syukur kita kepada Allah swt,” katanya 

 

Jangan terjebak dalam narasi-narasi perpecahan yang menyusup lewat dunia digital. Kalian harus hadir menjadi juru damai, penyambung harapan, dan pelurus arah.

 

Teruslah belajar, berkarya, dan berjuang. Jangan tunggu panggung, tapi ciptakan peran di mana pun kalian berada. Sebab pemimpin besar lahir dari proses panjang perjuangan dan keikhlasan. Ingat pesan para kiai kita: barang siapa menjaga bangsa, maka ia menjaga peradaban