• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Warta

Santri Menabung, Cukupi Kebutuhan di Masa Akan Datang

Santri Menabung, Cukupi Kebutuhan di Masa Akan Datang
Bedah buku Psychology of Money sarasehan komunitas Jonggring Saloka di Aula Utama Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Sabtu (11/11/2023) malam. (Foto: Istimewa).
Bedah buku Psychology of Money sarasehan komunitas Jonggring Saloka di Aula Utama Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Sabtu (11/11/2023) malam. (Foto: Istimewa).

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Santri harus belajar menabung, karena dengan menabung ia akan memiliki simpanan untuk kebutuhan di masa yang akan datang.

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ustadz Toni Khoironi sebagai pembicara pada bedah buku Psychology of Money sarasehan komunitas Jonggring Saloka di Aula Utama Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Sabtu (11/11/2023) malam.

 

“Aktivitas menabung merupakan kegiatan yang tidak terasa. Karena penabung tidak menyangka akan memiliki jumlah uang yang begitu besar,” ujarnya.

 

Menurutnya yang bisa dilakukan oleh santri itu menabung, karena menabung tidak akan mengganggu aktivitas belajar setiap harinya.

 

Sedangkan jika mau berbisnis atau berdagang, dapat dilakukan ketika sudah selesai masa sekolah atau nyantri.

 

“Meski masih menjadi santri atau pelajar mulailah mempelajari ilmu ekonomi, tentang manajemen uang, modal, dan sebagainya yang berhubungan dengan bisnis,” tuturnya.

 

Banyaklah membaca buku seputar hal tersebut, karena memang itu yang bisa dilakukan sekarang oleh santri. Sehingga ketika lulus, bisa dan mulai mempraktikkannya.

 

Alumni UIN Raden Intan Lampung itu melanjutkan, ketika sudah terjun untuk mulai menjalankan bisnis, jangan langsung berpikir selalu untung, karena dalam bisnis pasti ada naik dan turunnya.

 

“Menurut saya, mulailah dan mencoba, andai gagal tidak menjadi masalah, habis-habiskanlah kegagalanmu di masa muda, dan nikmatilah kesusksesan di masa tua,” katanya.

 

Diskusi pada malam ini juga membahas tentang teori konflik perspektif Karl Marx, yang memaparkan sistem ekonomi dunia antara kapitalisme Adam Smith dan sosialisme Karl Marx itu sendiri.

(Yudi Prayoga)


Warta Terbaru