• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Peringati Harlah Ke-9, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Gelar Musyawarah Nasional

Peringati Harlah Ke-9, Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Gelar Musyawarah Nasional
Rektor IPB, Prof Arif Satria saat memberikan sambutan pada Harlah ke-9 KMNU. (Foto: Istimewa)
Rektor IPB, Prof Arif Satria saat memberikan sambutan pada Harlah ke-9 KMNU. (Foto: Istimewa)

Bogor, NU Online Lampung

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Pusat menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional dalam rangka Harlah ke-9 KMNU dan Musyawarah Nasional (Munas) X KMNU di Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Jumat (26/1/2024).


Kegiatan Munas dilaksanakan di Pondok Pesantren Ibnu Aqil Bogor. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 22 KMNU Perguruan Tinggi dan 4 KMNU Regional dari seluruh Indonesia. Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Bogor, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Densus 88, dan Ketua Forum Koordinator Nasional BLK Komunitas.


Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutannya menyampaikan, mahasiswa harus terus mengembangkan keterampilan selain keterampilan akademik yang diperoleh di kampus, sebab keterampilan terus berkembang.


“Skill akan terus berkembang, tidak bisa mengandalkan kemampuan akademik di kampus saja, dengan begitu akan ketinggalan zaman. Mahasiswa harus mengembangkan keterampilan di luar lingkungan kampus selain dari akademik kampus,” ujarnya. 


Selain itu, ia juga menegaskan bahwa KMNU harus bisa berperan sebagai presenter perubahan. KMNU harus terus berupaya memimpin peradaban bangsa sebagaimana pada lirik Mars KMNU.


“Sekali berhenti belajar maka mati, skill tidak berkembang, jika tidak berkembang maka akan ketinggalan zaman. Ketinggalan zaman berarti tidak punya peran, tidak punya peran berarti mati, jika mati maka tidak berperan dalam perubahan,” tuturnya.  


Ia melanjutkan, mengutip perkataan Ki Hajar Dewantara, setiap rumah bisa  menjadi sekolah, setiap orang bisa menjadi guru, di mana tempat bisa sekolah, pendidikan bukan soal ruang.


“Dengan kegiatan tersebut, saya berharap kepada KMNU untuk  terus setia berkhidmah kepada Nahdlatul Ulama, mendakwahkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah serta berperan sebagai presenter perubahan,” katanya pada acara yang dihadiri lembaga dan badan otonom NU seperti Ansor, Banser, IPNU IPPNU, dan jajaran dosen.


Seminar Nasional tersebut mengusung tema Pendidikan sebagai Proses Fundamentalis dalam Sistem Perekonomian dan Berkehidupan Berkebangsaan Indonesia. Adapun kegiatan Munas X KMNU 2024 mengusung tema Memupuk Solidaritas dan Elektabilitas Mahasiswa Menuju Indonesia Emas 2024.

(Nahdliya Izza)


Warta Terbaru