Warta

Pengajian Kitab Adabul Alim wal Muta’alim, Gus Fahmi: Guru yang Kompeten Kunci Kesuksesan Murid

Rabu, 11 Desember 2024 | 09:30 WIB

Pengajian Kitab Adabul Alim wal Muta’alim, Gus Fahmi: Guru yang Kompeten Kunci Kesuksesan Murid

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadziq pada pengajian dan ijazahan Kitab Adabul Alim wal Muta’alim di Pondok Pesantren Al Hikmah, Bandar Lampung, Selasa (10/12/2024). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Guru yang kompeten, memiliki integritas, dan keilmuan yang mendalam adalah kunci dari kesuksesan seorang murid. Karena tanpa guru yang kompeten, sebaik apapun kurikulum dan metode, tidak akan bisa berhasil.


Hal tersebut disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri, KH Fahmi Amrullah Hadziq saat mengisi pengajian dan ijazahan Kitab Adabul Alim wal Muta’alim di Aula Pusat Pondok Pesantren Al Hikmah, Bandar Lampung, Selasa (10/12/2024).


Almaddatu muhimmatun, wath thariqatu ahammu minha, ath-thariqatu muhimmatun, wal mu’allimu ahammu minha. Artinya kurikulum itu baik, tetapi metode lebih baik dari kurikulum. Metode juga baik, tetapi guru yang kompeten lebih baik dari pada keduanya,” ujarnya.


Gus Fahmi juga menyampaikan bahwa ilmu bisa diperoleh dengan belajar, berkahnya ilmu diperoleh dengan khidmah, dan manfaatnya ilmu diperoleh dengan taat.


“Di pondok pesantren ada istilah yang menjadikan kesuksesannya santri yakni, Al-ilmu bit ta’alum, wal barakatu bil khidmah, wal manfa’atu bith tha’ah,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur itu.


Jadi, meski keturunan kiai, keturunan Rasul, dan keturunan apa pun jika tidak belajar, maka tidak akan pintar. Karena kunci memperoleh ilmu itu di dalam kesungguh-sungguhan dalam belajar, menuntut ilmu.


“Sedangkan khidmat dengan kiai, dengan guru itu salah satu bentuk mendapatkan berkah, seperti mendoakan mereka, menjalankan nasihat-nasihatnya, dan mengikuti seluruh suri teladannya,” ujar Gus Fahmi sapaan karibnya.


Menurutnya mendapatkan manfaat adalah dengan taat, seperti mentaati peraturan pondok pesantren, peraturan kelas, peraturan kamar, peraturan apapun yang dibuat oleh guru, kiai, yang tujuannya untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama.


Pengajian tersebut diisi, sekaligus diijazahi langsung oleh Gus Fahmi, yang tidak lain adalah salah satu cucu pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.


Dalam pengajian tersebut, Gus Fahmi langsung membacakan dan menerangkan kitab karangan Rais Akbar NU tersebut dengan makna pesantren khas Jawa, kemudian para hadirin yang membawa kitab mendengarkan dan memaknainya. Pengajian itu dihadiri oleh seluruh santri Pondok Pesantren Al Hikmah, pengurus pesantren, dewan guru, dan masyarakat sekitar Bandar Lampung.