• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 29 April 2024

Warta

Mau Hidup Nyaman?, Prof. Mukri: Perkuat Trilogi Ukhuwah Ini

Mau Hidup Nyaman?, Prof. Mukri: Perkuat Trilogi Ukhuwah Ini
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof H Mohammad Mukri. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof H Mohammad Mukri. (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online Lampung

Semua orang ingin hidupnya nyaman, damai, dan penuh dengan kebahagiaan. Namun, sebagai makhluk sosial, manusia mesti harus berinteraksi dengan orang lain yang memiliki banyak perbedaan.

Untuk menjadikan kehidupan nyaman, maka harus dicari formula jitu agar perbedaan-perbedaan yang ada tidak menjadikan ketidaknyamanan.


Untuk tetap hidup nyaman dalam interaksi dengan banyak orang yang berbeda, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof H Mohammad Mukri memberi cara jitu yakni dengan memperkuat dan mempraktikkan trilogi ukhuwah (persatuan).

Trilogi ukhuwah meliputi ukhuwah Islamiyah (persatuan islami), ukhuwah wathaniyah (persatuan bangsa), dan ukhuwah basyariyah (persatuan kemanusiaan).


Terkait ukhuwah Islamiyah, Prof Mukri mengingatkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Menjadi kewajiban umat mayoritas memberi teladan dan contoh untuk saling menghargai, menghormati, dan memanusiakan orang lain. Perbedaan dalam amaliah tidak boleh dijadikan pemicu perselisihan.


“Kalau kita umat Islam di Indonesia satu dengan yang lainnya saling menghargai, tidak mudah menyalah-nyalahkan (amaliah) saudara kita, maka Insyaallah kita akan menjadi agama yang jadi rujukan. Bukan hanya bangsa Indonesia tapi juga dunia luar,” ungkapnya.


Ukhuwah yang kedua adalah ukhuwah wataniah yakni persatuan sebagai bangsa. “Meskipun kita banyak perbedaan suku, bahasa, agama, dan etnis, tapi kita wajib untuk menjaga dan merawatnya dengan cara saling menghargai menghormati orang lain,” ajak Ketua PBNU ini.


Ukhuwah ketiga yang harus diperkuat adalah ukhuwah basyariah yakni persatuan sebagai sesama manusia. “Mungkin kita beda dengan orang lain dari sisi kebangsaan, kesukuan atau mungkin juga bahasanya atau bahkan mungkin berbeda agama. Tapi ingat bahwa kita sejatinya adalah saudara dalam kemanusiaan,” tegasnya.


Jika setiap individu mampu mewujudkan trilogi ukhuwah ini dalam interaksi kehidupan berbangsa maka menurutnya kehidupan akan terasa nyaman dan akan senantiasa terjaga.


“Oleh karena itu, mumpung Ramadan, yuk kita bersama-sama menjaga dan mengembangkan persaudaraan ini sehingga suasana tinggal di Indonesia yang mayoritas Muslim ini menjadi bangsa yang nyaman, bangsa yang damai, dan bangsa yang sentosa,” ajaknya.


Editor:

Warta Terbaru