• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 16 April 2024

Warta

Makin Baik Literasi Digital, Makin Bijak Seseorang dalam Bermedsos

Makin Baik Literasi Digital, Makin Bijak Seseorang dalam Bermedsos
Kakanwil Lampung, Puji Raharjo, (Foto: Istimewa)
Kakanwil Lampung, Puji Raharjo, (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online Lampung

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Puji Raharjo mengatakan bahwa semakin baik literasi digital yang dimiliki seseorang, maka semakin bijak ia dalam bermedia sosial. Literasi digital menjadi satu solusi agar penggunaan teknologi mampu memberi dampak positif sekaligus meminimalisasi dampak negatif. 


Ia menyebut empat pilar literasi digital, yakni kemampuan digital (digital skills), etika digital (digital ethics), kebudayaan digital (digital culture) dan keamanan digital (digital safety). 


Kemampuan dan etika digital menurutnya terkait kemampuan seseorang dalam mendeteksi penyebaran berita bohong di media sosial. Etika ini dibutuhkan di ruang digital, agar masyarakat tidak saling menyerang, menyebarkan berita bohong, hoaks, hate speech, dan konten-konten negatif lainnya.


Sementara kebudayaan digital berfungsi membangun budaya digital yang sehat, aman dan bersih. “Karena dalam satu program literasi digital ini penting dan paling dasar untuk masyarakat. Dan juga dalam rangka membangun digital safety (keamanan digital) yang harus kita lakukan,” jelasnya dikutip dari laman Kemenag Lampung. 


“Realitas ini perlu disikapi dengan sumber daya manusia yang lebih tangkas dan produktif dalam menggunakan ruang digital. Literasi digital menjadi penting agar keterampilan masyarakat Indonesia tidak sebatas menggunakan gawai,” katanya, Jumat (24/6/2022).


Puji mengungkapkan bahwa saat ini perkembangan teknologi digital semakin signifikan di level global. Teknologi informasi dan komunikasi semakin terikat erat dengan kehidupan manusia dalam berbagai lini mulai dari pendidikan, perdagangan, kesehatan, pertanian, pemerintahan, perbankan, dan sebagainya 


Namun kenyataannya, dampak perkembangan teknologi digital ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi memberi dampak positif seperti memudahkan banyak hal, tetapi di sisi lain juga menimbulkan dampak negatif. 


Beberapa contoh dampak negatif perkembangan teknologi digital yaitu sosialisasi langsung antar manusia jadi berkurang, kecanduan gadget, meminimalisir peran manusia di beberapa industri sehingga terjadi pengurangan Sumber Daya Manusia (SDM), meningkatnya hate speech, harassment, cyber bully, dan hal-hal semacamnya di ranah online. 


“Untuk meminimalisir dampak negatifnya, literasi digital harus mulai diajarkan di berbagai level pendidikan. Semakin baik literasi digital dari seseorang, ia akan lebih bijak dalam menggunakan media digital,” ujar pria yang juga pengurus Lembaga Pendidikan Maarif NU PBNU ini. 


Semua ini diungkapkannya saat menerima audiensi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia yang dipimpin oleh Koordinator Literasi Digital Segmen Pendidikan Wilayah Sumatera. Dalam audiensi tersebut dibicarakan kerjasama dalam bentuk kegiatan Webinar Nasional Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik. Kegiatan ini direncanakan digelar pada 22 Juli 2022 mendatang. (Muhammad Faizin)
 


Warta Terbaru