• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Warta

Bukan Kekuasaan, Hakikat Kepemimpinan adalah Pelayanan

Bukan Kekuasaan, Hakikat Kepemimpinan adalah Pelayanan
Bukan Kekuasaan, Hakikat Kepemimpinan adalah Pelayanan. (Foto: NU Online/Freepik)
Bukan Kekuasaan, Hakikat Kepemimpinan adalah Pelayanan. (Foto: NU Online/Freepik)

Bandarlampung, NU Online

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung H Puji Raharjo mengatakan bahwa kepemimpinan sejatinya bukanlah sebuah kekuasaan. Kepemimpinan menurutnya adalah tentang pelayanan pemimpin kepada yang dipimpin dengan dasar kasih sayang, empati, dan ketulusan. Pelayanan yang tulus menurutnya akan menjadikan perubahan dan berdampak besar bagi kemaslahatan.


“Kepemimpinan sejati bukanlah tentang kekuasaan, tetapi tentang pelayanan. Ini adalah pelajaran yang abadi, sebuah pelajaran yang kita semua perlu ingat dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari kita,” katanya di Bandarlampung, Jumat (18/8/2023).


Ia pun mengungkapkan sebuah kisah sederhana yang inspiratif tentang esensi kepemimpinan yang melayani. Kisah ini membuka mata para pemimpin untuk memberi pelayanan pada kepemimpinannya masing-masing. Kisah ini menyadarkan semua orang untuk melihat orang lain dengan mata hati, bukan mata kepala.


“Pagi itu, David, seorang pria biasa dalam kesehariannya, terbangun dengan perasaan aneh. Ketika ia melihat keluar jendela, ia menyaksikan adegan yang akan mengubah hidupnya selamanya,” katanya tentang kisah yang bersumber dari sebuah buku berjudul "Servant Leadership in Action,"


Di tengah jalan yang sepi, seorang pengemudi truk sampah dengan tangan terampil dan hati yang tulus, sedang membersihkan sampah yang berceceran. Tanpa mengeluh, tanpa mengharapkan pujian, ia melakukan tugasnya dengan penuh kasih sayang.


“David terpaku. Ia menyadari bahwa selama ini, ia hanya melihat pengemudi itu sebagai bagian dari rutinitas, bukan sebagai manusia yang berharga. Hatinya tergerak, dan ia bertekad untuk mengubahnya,” jelasnya.


Pekan berikutnya, dengan hati yang penuh terima kasih, lanjut Kiai Puji, David berencana mengucapkan terima kasih kepada pengemudi tersebut. Namun, ia terlambat, pengemudi itu sudah pergi. 


Dengan tekad yang kuat, David berlari mengejar truk sampah itu dan menemukan sesuatu yang lebih mengejutkan lagi. Pengemudi itu tidak hanya membersihkan sampah David tetapi juga membantu tetangganya, Randy, dengan mengangkut tempat sampah dari sisi rumahnya. 


“Tindakan sederhana ini membuka mata David bahwa pelayanan yang tulus bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,” tegasnya.


Kisah pengemudi truk sampah ini adalah cerminan dari kepemimpinan pelayan yang sejati. Ia melayani tanpa mengharapkan balasan, ia melihat orang lain sebagai manusia yang berharga, bukan sebagai tugas atau beban.


“Semoga kisah ini dapat menginspirasi dan memberikan wawasan baru tentang arti pelayanan dan kepemimpinan yang sejati,” pungkasnya.


Warta Terbaru