• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 18 Mei 2024

Warta

Lakpesdam NU Lampung Gelar Diskusi, Bahas Etnisitas Politik dan Kepemimpinan

Lakpesdam NU Lampung Gelar Diskusi, Bahas Etnisitas Politik dan Kepemimpinan
BANDAR LAMPUNG - Ada banyak cara dilakukan politisi guna meraup suara sebanyak-banyaknya pada Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk dengan 'jualan' kesamaan suku. Namun, apakah kesamaan suku memiliki peran signifikan pada setiap pemilu? Peneliti Noor Rohman mengatakan, etnis tidak memiliki peran signifikan untuk meraup suara pada pemilu. Pada diskusi yang diadakan Lembaga Pengkajian Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) Lampung di kantor setempat, Jumat (31/8/2018) sore, Noor Rahman memaparkan bagaimana politik etnis Jawa di Lampung. Pemaparan ini dikaitkan dengan kepemimpinan yang ada. "Etnis Jawa di Lampung lebih banyak dari etnis lain," kata Noor Rahman saat memaparkan materi. Ia mengatakan, politik etnis sangat kuat pada saat era reformasi. Saat ini, politik etnis sudah tidak sekuat saat reformasi. "Terlebih saat awal transisi demokrasi," kata akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini. Ia melanjutkan, bahwa politik etnis lazim dalam konteks perebutan kekuasaan. Secara geografis, politik etnis lebih kuat di pedesaan daripada perkotaan. "Politik etnis pada umumnya ideologi yang dangkal," kata dia. Selain itu, adanya organisasi berbasis etnis yang ada juga tidak mampu mendongkrak suara pada pemilu. Ia menjelaskan, pemilu lebih didominasi dengan kekuatan pendekatan. Kasus di Lampung Tengah misalnya, mayoritas Jawa tetapi memiliki bupati bersuku Lampung," kata Noor Rahman. Sementara, Ketua Lakpesdam NU Lampung, Rudy mengatakan diskusi akan dilakukan rutin oleh lembaga yang ia pimpin. Diskusi dilakukan guna mengasah berfikir seluruh jamaah NU Lampung agar memiliki sudut pandang yang komprehensif pada tiap masalah. "Ini perdana, akan kami lakukan tiap bulan," kata akademisi Universitas Lampung ini. (ESA)


Editor:

Warta Terbaru