Syiar

Ini Amalan pada Malam Lailatul Qadar

Selasa, 18 Maret 2025 | 15:24 WIB

Ini Amalan pada Malam Lailatul Qadar

Lallatul Qadar malam yang lebih mulia dari seribu bulan

Malam Lailatul Qadar adalah momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim pada bulan Ramadhan. Setiap orang berharap dapat bertemu dengan malam tersebut,  karena itu malam lebih utama daripada seribu bulan.

 

Lailatul Qadar merupakan salah satu keistimewaan yang Allah berikan untuk umat Nabi Muhammad saw.

 

Kapan waktu datangnya Lailatul Qadar memang tidak seorang pun yang mengetahuinya, karena merupakan rahasia Allah. Namun Rasulullah saw menginsyaratkan bahwa malam kemuliaan tersebut akan datang pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada tanggal ganjil.

 

Tujuan dari dirahasiakannya kedatangan malam tersebut  agar umat Islam selalu beribadah dan memperbanyak amal saleh, terutama  pada sepuliuh malam terakhir tersebut.

 

Terkait dengan amalan sunnah Nabi pada malam Lailatul Qadar, disebutkan hadits riwayat Imam Al-Bukhari.  Nabi Muhammad saw bersabda:  


 

  مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ   


 

Artinya: Barangsiapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa menegakkan malam lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya (HR Al-Bukhari).  

 

Lalu apa amalan yang dapat kita lakukan pada malam Lailatul Qadar itu? Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menjelaskan ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan. Ia menyatakan:


 

 روينا بالأسانيد الصحيحة في كتب الترمذي والنسائي وابن ماجه وغيرها عن عائشة رضي الله عنها قالتْ: قلتُ: يارسول اللَّه إن علمتُ ليلة القدر ما أقول فيها؟ قال: " قُولي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فاعْفُ عَنِّي قال أصحابَنا رحمهم الله: يُستحبّ أن يُكثِر فيها من هذا الدعاء، ويُستحبّ قراءةُ القرآن وسائر الأذكار والدعوات المستحبة في المواطن الشريفة.....قال الشافعي رحمه الله: أستحبّ أن يكون اجتهادُه في يومها كاجتهاده في ليلتها، هذا نصّه، ويستحبّ أن يُكثرَ فيها من الدعوات بمهمات المسلمين، فهذا شعار الصالحين وعباد الله العارفين.


 

Artinya: Kami riwayatkan dari sanad yang shahih dalam kitab al-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain bahwa Aisyah pernah berkata, “Wahai Rasulullah, andaikan aku mengetahui Lailatul Qadar, apa yang bagus aku baca?” Rasulullah menjawab, “Bacalah Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).

 

Para ulama mengatakan, disunnahkan memperbanyak membaca doa tersebut,  membaca Al-Qur’an, dzikir, dan doa-doa yang disunahkan pada tempat atau waktu yang mulia.   Al-Hafizh Ibnu Rajab mengatakan bahwa menegakkan malam Lailatul Qadar adalah menghidupkan malamnya dengan shalat tahajud. 

 

Dilansir dari NU Online,   menurut Sufyan At-Tsauri amalan sunnah Nabi yang paling utama pada malam Lailatul Qadar adalah berdoa. 


 

  قال سفيان الثوري: الدعاء في تلك الليلة أحب إلي من الصلاة، قال: وإذا كان يقرأ، وهو يدعو، ويرغب إلى الله في الدعاء والمسألة، لعله يوافق. انتهى   


 

Artinya: Sufyan at-Tsauri berdoa di malam itu lebih aku sukai dibanding shalat. Dan jika ia membaca (al-Qur'an) dan memohon dengan bersungguh-sungguh kepada Allah di dalam doa dan permintaan hajatnya maka semoga Allah mengabulkannya.  Terkait ungkapan Sufyan At-Tsauri, Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata:  


 

 ومراده أن كثرة الدعاء أفضل من الصلاة التي لا يكثر فيها الدعاء وإن قرأ ودعا كان حسنا. وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتهجد في ليالي رمضان ويقرأ قراءة مرتلة لا يمر بآية فيها رحمة إلا سأل ولا بآية فيها عذاب إلا تعوذ. فيجمع بين الصلاة والقراءة والدعاء والتفكر. وهذا أفضل الأعمال وأكملها في ليالي العشر وغيرها والله أعلم   


 

Artinya: Maksudnya adalah memperbanyak doa lebih utama dibanding shalat yang di dalamnya tidak terdapat banyak doa. Dan jika ia membaca (Al-Quran) dan berdoa maka lebih bagus. Beliau berdalil dengan realita bahwa Nabi Muhammad saw melaksanakan shalat tahajud di malam-malamnya bulan Ramadhan dan membaca Al-Quran dengan tartil. Ketika beliau membaca ayat tentang rahmat maka beliau berdoa, dan bila membaca ayat azab maka beliau meminta perlindungan kepada Allah. Sebab itu maka mengombinasikan antara shalat, membaca Al-Quran, berdoa dan tafakur, adalah amal yang paling utama dan paling sempurna dikerjakan pada malam-malam sepuluh akhir bulan Ramadhan dan malam-malam selainnya (Ibnu Rajab al-Hambali, Lathaiful Ma'arif, [ Beirut, Darul Ibnu Hazm,2004], halaman 204).   

 

Dari uraian di atas maka dapat diketahui, amalan paling utama malam Lailatul Qadar adalah dengan menggabungkan empat amalan sunnah Nabi Muhammad saw, yaitu shalat malam atau shalat tahajud, membaca Al-Quran, berdoa dengan doa yang diajarkan Nabi untuk Lailatul Qadar, dan tafakur.