Syiar

Doa Terhindar dari Kebakaran yang Diajarkan Rasulullah

Ahad, 12 Januari 2025 | 09:53 WIB

Doa Terhindar dari Kebakaran yang Diajarkan Rasulullah

Ilustrasi berdoa. (Foto: NU Online)

Musibah kebakaran adalah suatu kejadian yang terjadi akibat api yang tidak terkendali dan menyebabkan kerusakan pada harta benda, lingkungan, atau bahkan membahayakan nyawa manusia. Kebakaran bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelalaian manusia, kecelakaan, kegagalan peralatan listrik, atau bencana alam seperti petir.


Dampak dari kebakaran bisa sangat luas, mulai dari kerugian material, trauma psikologis bagi korban, hingga hilangnya nyawa. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kesadaran akan pencegahan kebakaran dan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk menghadapinya. 


Salah satu bencana kebakaran tebesar awal tahun 2025 adalah yang terjdi di Los Angeles, Amerika Serikat. Ini menjadi bencana yang membakar kota, meludeskan rumah, perkebunan, kendaraan dan mengungsikan manusia.


Dalam Islam sendiri musibah kebakaran sudah diperingatkan oleh Rasululah saw, dan Rasulullah mengajarkan kita untuk berdoa, agar terhindar dari musibah kebakaran. Dilansir dari NU Online, bahwa Rasulullah mengajarkan doa yang diriwayatkan Imam al-Nasai (shahih):


عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ السُّلَمِيِّ هَكَذَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا


Artinya: Dari Abu al-Aswad al-Sulami, ia berkata: Rasulullah saw berdoa: “Allahumma innî a’ûdzu bika minal hadmi, wa a’ûdzu bika minat taraddi, wa a’ûdzu bika minal gharqi wal harîqi, wa a’ûdzu biki an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal mauti, wa a’ûdzu bika an amûta fî sabîlika mudbiran, wa a’ûdzu bika an amûta ladîghan” (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa reruntuhan. Aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari tempat yang tinggi. Aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan ketika (menjelang) kematian (sakaratul maut). Aku berlindung kepada-Mu dari mati di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri. Aku berlindung kepada-Mu dari mati karena sengatan binatang” (Imam al-Nasa’i, Sunan al-Nasâ’i bi Syarh al-Hâfidz Jalâl al-Dîn al-Suyûthî wa Hâsyiyah al-Imâm al-Sindî, Beirut: Dar al-Ma’rifah, tt, juz 8, h. 678)   


Doa di atas termasuk dalam kategori doa isti’âdzah (memohon perlindungan). Kalimatnya terdiri dari a’ûdzu bika yang berarti aku berlindung kepada-Mu. Dari sekian banyak permohonan perlindungan, al-harîq (kebakaran) termasuk di dalamnya. 


Artinya, doa tersebut memiliki cakupan yang luas, yaitu ada tertimpa reruntuhan, bencana longsor bisa masuk di sini ada jatuh dari tempat yang tinggi, sehingga cocok untuk pemanjat tebing dan pendaki; ada tenggelam, dan lain sebagainya.    


Karena itu, doa ini bisa dibaca siapa saja, baik yang hendak melakukan kerja-kerja sosial seperti relawan bencana dan tim penyelamat, ataupun oleh para pecinta alam, atlet oleh raga, dan peneliti lapangan agar terselamatkan dari bencana-bencana yang tidak dikehendaki tersebut.   


Demikianlah doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Doa yang menjadi benteng bagi umat Islam yang sedang melakukan segala aktivitasnya. Semoga kita semua selalu terhindar dari mara bahaya.