Syiar

Berikut Ini Ketentuan Puasa Ramadhan dalam 4 Ayat Al-Quran

Ahad, 23 Februari 2025 | 06:04 WIB

Berikut Ini Ketentuan Puasa Ramadhan dalam 4 Ayat Al-Quran

Menjalankan puasa Ramadhan hendaknya memiliki bekal ilmu (ilustrasi: NU Online)

Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu kewajiban umat Islam, karena termasuk dalam rukun Islam. Meski menjadi kewajiban, sepatutnya kita `memahami makna puasa Ramadhan, agar kita dapat melaksanakannya dengan lebih maksimal dan ikhlas.

 

Sebelum kita melakukan perkara apa pun, termasuk puasa Ramadhan, maka kita diwajibkan untuk mengetahui ilmunya. Salah satu diantaranya adalah dasar kewajiban melaksanakan ibadah puasa sebagai perintah Allah melalui ayat-ayat Al-Quran.

 

Setidaknya ada empat ayat Al-Quran yang membahas tentang puasa Ramadhan, sebagaimana dilansir dari NU Online. Ayat-ayat itu terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 183, 184, 185, dan 187.   

 

Pertama, surat Al-Baqarah ayat 183 


 

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 


 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.   

 

Ayat ini adalah dalil diwajibkannya puasa Ramadhan. Meskipun tidak memakai kata وَجَبَ atau  فَرَضَ atau turunannya, kalimat كُتِبَ عَلَى memiliki arti sama dengan wajib atau fardhu.  

 

Kedua, surat Al-Baqarah Ayat 184


 

     اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝١٨٤ 


 

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan orang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

 

Imam Al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan, yang dimaksud dengan hari tertentu adalah hari-hari bulan Ramadhan. Allah tidak mewajibkan puasa dahr atau sepanjang waktu karena itu pasti akan menyusahkan hamba-Nya. Ketentuan ini adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat. 

 

Bukti lain yang dicontohkan ayat ini adalah keringanan yang diberikan kepada orang sakit dan musafir. Keduanya diperbolehkan tidak puasa. Dengan catatan, jika ia memaksakan berpuasa penyakitnya akan semakin parah. 

 

Sedangkan perjalanan yang membolehkan musafir berbuka puasa adalah jika jarak yang ditempuh memenuhi syarat dibolehkannya shalat qashar. 

 

Ketiga, surat Al-Baqarah  Ayat 185 


 

   شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥ 


 

 Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

 

Di antara keistimewaan bulan Ramadhan adalah bulan yang dipilih langsung oleh Allah kapan Al-Quran diturunkan. Berkaitan dengan tata cara turunnya Al-Qur’an, terdapat dua fase. Pertama, Allah menurunkan Al-Quran dari Lauh Mahfuz ke langit dunia. Kedua, Allah menurunkan Al-Qur’an dari langit dunia ke bumi.  

 

Keempat, surat Al-Baqarah ayat 187 


 

   اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ۝١٨٧   


 

Artinya: Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa.

 

Ayat ini pada intinya berisi tentang hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang saat berpuasa. Menggauli istri dilarang di siang hari dan diperbolehkan di malam hari setelah berbuka. Makan dan minum dilarang setelah fajar sampai matahari tenggelam dan dibebaskan untuk makan minum di malam harinya.  

 

Demikian semoga kita dapat memahami dasar diwajibkannta berpuasa Ramadhan dan ketentuan lainnya. Semoga kita dapat menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini lebih baik dari sebelumnya.