• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Syiar

7 Keistimewaan Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui

7 Keistimewaan Puasa Ramadhan yang Perlu Diketahui
lafadz kaligrafi Ramadhan
lafadz kaligrafi Ramadhan

PUASA Ramadhan merupakan syariat Islam yang diwajibkan bagi setiap orang Islam. Puasa Ramadhan masuk ke dalam kategori rukun Islam yang 5. Sebagaimana dalam hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


بُني الإِسلام على خمس: شهادة أن لا إِله إِلا الله وأنّ محمّداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإِيتاء الزكاة، والحجّ، وصوم رمضان


Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari – Muslim).


Redaksi hadits di atas menandakan bahwa sangat penting dan fundamentalnya puasa Ramadhan bagi orang Islam. Sebagaimana disebutkan juga oleh Allah di dalam firman-Nya:


يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون


Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).


Allah tidak akan mensyariatkan segala sesuatu jika tanpa hikmah, pahala, sebab dan keutamaan (fadhilah). Ada beberapa keutamaan puasa Ramadhan yang sangat luar biasa jika dapat diamalkan oleh seluruh kaum muslimin. 

 
Pertama, puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingannya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada Abu Umamah Al Bahili:

 

عليك بالصيام فإنه لا مثل له

 

Hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada tandingannya” (HR. Ahmad, An Nasa-i. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i).


Kedua, Allah Ta’ala menyandarkan puasa kepada diri-Nya.


قال الله عز وجل: كل عمل ابن آدم له إلا الصوم، فإنه لي وأنا أجزي به

 

Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas pahalanya” (HR. Bukhari – Muslim).


Ketiga, puasa menggabungkan 3 jenis kesabaran: sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah atas rasa lapar dan kesulitan yang ia rasakan selama puasa.


Keempat, puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat.


الصيام والقرآن يشفعان للعبد


Puasa dan Al Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari kiamat” (HR. Ahmad, Thabrani, Al Hakim. Al Haitsami mengatakan: “semua perawinya dijadikan hujjah dalam Ash Shahih”).


Kelima, orang yang berpuasa akan diganjar dengan ampunan dan pahala yang besar.
Allah Ta’ala berfirman:


إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا


Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al Ahzab: 35).


Keenam, puasa adalah perisai dari api neraka. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


الصيام جُنة


Puasa adalah perisai” (HR. Bukhari – Muslim).


Ketujuh, puasa menjadi sebab masuknya kaum muslim ke dalam surganya Allah. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


في الجنة ثمانية أبواب، فيها باب يسمى الريان، لا يدخله إلا الصائمون


Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari).

 

Yudi Prayoga, Dosen Sekolah Tingggi Ekonomi Bisnis Islam Lampung. 


Syiar Terbaru