• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Pernik

Sahur di Bulan Ramadhan, Lebih Baik Minum Susu atau Teh?

Sahur di Bulan Ramadhan, Lebih Baik Minum Susu atau Teh?
Sahur di Bulan Ramadhan, Lebih Baik Minum Susu atau Teh? (Ilustrasi gambar: NU Online)
Sahur di Bulan Ramadhan, Lebih Baik Minum Susu atau Teh? (Ilustrasi gambar: NU Online)

Sahur adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh kaum Muslimin pada bulan Ramadhan. Sahur juga merupakan sumber energi seseorang dalam menjalankan kegiatan sehari-hari pada siang harinya. 


Lantas pada saat sahur minuman yang lebih tepat diminum apakah susu atau teh? Pengurus Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) Fahmy Arif Tsani menerangkan bahwa teh manis jauh lebih baik dikonsumsi pada saat berbuka ketimbang sahur.


Dilansir dari NU Online, teh manis itu ada karbohidrat tapi efeknya lebih singkat. Cocoknya teh manis ini untuk berbuka puasa. Karena teh mengandung karbohidrat sederhana. 


Efek kenyang yang diberikan dari teh ini relatif lebih singkat dibandingkan susu. Hal ini menjadikan teh lebih baik apabila dikonsumsi saat berbuka, karena teh dapat menaikkan kadar glukosa pada tubuh yang turun setelah seharian berpuasa dengan cepat. Juga teh kadar glukosanya cepat naik, sekaligus cepat turun 


Hal ini yang melandasi anjuran untuk berbuka puasa dengan makanan maupun minuman yang manis, termasuk teh manis. Ia mengungkapkan, berbuka dengan yang manis dapat memberikan efek untuk menormalkan kadar glukosa tubuh dengan lebih cepat.


Teh dapat menormalkan kadar glukosa tubuh setelah seharian turun, tetapi juga jangan banyak-banyak. 


Menurut Fahmy yang juga Dosen di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, sementara susu dinilai lebih tepat dikonsumsi saat sahur karena tidak hanya kaya akan karbohidrat, melainkan juga kaya kandungan protein yang tidak didapatkan pada teh.


Ketika sahur memang susu lebih tepat. Karena tidak hanya sumber karbohidrat saja, tapi juga lebih banyak proteinnya. Kendati demikian, mengonsumsi teh saat sahur tidaklah dilarang. Hanya saja, seseorang memerlukan ada tambahan nutrisi lainnya. Kalau sudah terbiasa teh, tidak masalah.


Ketika seseorang tidak mendapatkan protein dari teh, menurut Fahmy hal itu dapat diupayakan dengan mencari sumber protein lain seperti dari lauk pauk.   


Sumber protein bisa dipenuhi di lauk pauk nabati, maupun hewaninya. Yang penting adalah seimbang. Kalau tidak ada susu, sumber proteinnya bisa dari lauknya.


 


Pernik Terbaru