• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Nahdliyin Lampung Tengah Dan Berkah Muktamar NU

Nahdliyin Lampung Tengah Dan Berkah Muktamar NU
Alie Fadhilah Musthofa, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Ampel Punggur, Punggur, Lampung Tengah.
Alie Fadhilah Musthofa, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Ampel Punggur, Punggur, Lampung Tengah.

MUKTAMAR NU di Provinsi Lampung pada 22-24 Desember 2021 memang sudah berlalu. Tetapi euforianya masih terasa dan mungkin akan lama hilang dalam benak pikiran.

 

Dengan ditunjuknya Pondok Pesantren Darussa’adah yang terletak di Mojoagung, Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, menjadi salah satu tempat pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU, secara otomatis menjadikan nahdliyin di Lampung Tengah sebagai shohibul bait yang harus melaksanakan hadits nabi, yaitu falyukrim dhoyfah yang artinya memulyakan tamu. 

 

Sehingga memberikan penghormatan yang layak kepada para muktamirin dan muhibbin dari seluruh penjuru Indonesia adalah sebuah hal yang harus dilaksanakan. 

 

Untuk mewujudkan hal itu, kemarin bisa dirasakan betapa sangat antusiasnya seluruh komponen keluarga besar Nahdlatul Ulama di Kabupaten Lampung Tengah dalam mempersiapkan dan menyukseskan hajat besar lima tahunan ini. Lihat saja, menjelang pelaksanaan muktamar, setiap hari di Pondok Pesantren Darussa’adah banyak para pekerja yang datang secara sukarela membantu proses pembangunan sarana prasarana fisik yang akan digunakan. 

 

Ditambah lagi kiriman logistik bahan makanan seperti beras, sayuran, lauk pauk yang datang dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah. Begitupun penggalangan dana dari PCNU, MWC NU, Ranting NU, Lembaga, Badan Otonom seperti Muslimat NU, GP Ansor, Fatayat NU dan lain-lain serta infak melalui stiker, yang hasilnya juga sangat lumayan.

 

Antusiasme yang besar ini juga ditambah dengan motivasi untuk ngalap berkah Muktamar NU, dimana tamu yang hadir dalam ajang muktamar bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah para ulama, ahli ibadah dan orang sholih yang banyak membawa keberkahan.

 

Disamping itu juga merupakan upaya untuk ikut serta dalam rangka menyukseskan forum tertinggi di NU yang hasilnya tentu akan membawa kemaslahatan bagi agama dan negara.

 

Diriwayatkan, KH Achmad Siddiq (Rais ‘Aam PBNU 1984-1991) sewaktu memberikan sambutan pada acara tahlil dan doa untuk KH. As’ad Samsul Arifin (sesepuh NU dan juga Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo), menyampaikan “Seandainya Kiai As’ad tidak memiliki amal lain kecuali sukses Munas (Munas Alim Ulama NU Tahun 1983 di Situbondo), maka itu sudah cukup sebagai bekal hidup beliau di akhirat”.  

 

Dawuh KH Achmad Siddiq tersebut menggambarkan kepada kita besarnya keberkahan Munas yang waktu itu telah menghasilkan 2 point penting tentang kembali ke khittah NU 1926 dan penerimaan asas tunggal Pancasila. 

 

Seperti diketahui, Munas dan Konbes adalah forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah muktamar. 

 

Baik Munas, Konbes, dan tentu saja muktamar, banyak sekali keputusan penting dan strategis yang dihasilkan untuk kemaslahatan agama dan negara.

 

Mengamati hal ini kita harus bersyukur dan bangga, bisa menjadi bagian dari suksesnya Muktamar Ke-34 NU di Provinsi Lampung. Semoga kita nahdliyin di seluruh nusantara dan juga Kabupaten Lampung Tengah akan dilimpahi keberkahan yang luar biasa oleh Allah Swt. Amiin ya robbal ‘alamiin.

 

Alie Fadhilah Musthofa, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Ampel Punggur, Punggur, Lampung Tengah.


Opini Terbaru