• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Opini

Membangun Infrastruktur demi Kemaslahatan Umat

Membangun Infrastruktur demi Kemaslahatan Umat
Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak (Foto: Yudi Prayoga)
Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak (Foto: Yudi Prayoga)

Jumat, 5 Mei 2023 kemarin, di Lampung sangat ramai karena Presiden RI Joko Widodo datang ke Provinsi Lampung. Kunjungan kepala negara tersebut diantaranya untuk meninjau infrastruktur  di daerah ini. 

 

Lalu seberapa pentingkah infrastruktur bagi rakyat dan umat? Serta apakah Islam mengajarkan kemaslahatan dalam bentuk pembangunan infrastruktur?

 

Infrastruktur merupakan bagian atau salah satu dari keberlangsungan kemaslahatan negara untuk rakyatnya. Sehingga semua itu harus ada dan terus dijaga oleh semua pihak.

 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) infrastruktur diartikan sebagai prasarana. Sedangkan infrastruktur ekonomi diartikan sebagai fasilitas yang dimiliki suatu negara untuk menunjang berlangsungnya kegiatan ekonomi, seperti komunikasi, transportasi, lembaga keuangan, dan sistem penyediaan energi. 

 

Dari pengertian di atas sudah sangat jelas kalau infrastuktur menopang perekonomian rakyat, karena berkaitan dengan logistik. Dan hal ini sangat sesuai dengan syariat Islam. 

 

Fokus gagasan dari syariat Islam adalah terwujudnya kemaslahatan bagi semua umat manusia, baik muslim maupun non-Islam. 

 

Imam Al-Ghazali menyatakan bentuk kemaslahan ditandai dengan kesejahteraan (sabili al-ibtida). Penting untuk dipahami, karena sesuatu dinamakan kemaslahatan itu selalu bersifat universal (kullun) dan bukan bersifat parsial (juz'iyyah). 

 

Maka dari itu, kemaslahatan merupakan tanggung jawab semua orang, tanpa dibatasi oleh kelompok tertentu dengan bendera tertentu. 

 

Allah swt sendiri tidak akan memerintahkan sesuatu melainkan untuk kemaslahatan hamba-Nya. Seperti yang difirmankan oleh-Nya di dalam surat Al-Anbiya ayat 107:

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين

 

Artinya: Tiada Kami utus engkau (Muhammad) melainkan menjadi rahmat sekalian alam. (QS. Al-Anbiya’: 107). 

 

Allah juga berfirman di dalam surat Al-Anam ayat 48, yakni "Barang siapa beriman dan berbuat kemaslahatan, maka bagi mereka tidak akan takut dan sedih" (QS. Al-An'ām: 48).

 

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia yang hidup di muka bumi dan memiliki potensi bergerak mengelola bumi, harus dilandasi dengan kemaslahatan. Jangan sampai menjadi mafsadat (kerusakan), dan jangan sampai membiarkan kerusakan tersebut berangsur lama.

 

Presiden Joko Widodo berpesan kepada kita semua bahwa terbangunnya infrastuktur dalam bentuk jalan yang baik, maka akan berpengaruh kepada ekonomi global masyarakat setempat. 

 

Sehingga harga bahan pangan dan kebutuhan kehidupan lainnya akan lebih terjangkau dan sangat mudah didapatkan  masyarakat. 

 

Intinya jalan yang aman dan baik akan memberikan kemaslahatan bagi semua rakyat. Semua komoditi bisa masuk dan harga terjangkau. 

 

Maka, ketika semua itu terwujud berarti kita sudah menjalankan syariat Islam dengan baik. 

(Yudi Prayoga)


Opini Terbaru