• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Keutamaan Berbuat Baik kepada Orang Lain

Khutbah Jumat: Keutamaan Berbuat Baik kepada Orang Lain
Kebaikan pada sesama manusia akan berpulang pada diri kita sendiri
Kebaikan pada sesama manusia akan berpulang pada diri kita sendiri

Manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendiri, sehingga dalam kesehariannya ia membutuhkan manusia yang lainnya. 


Dari mulai bangun tidur, aktivitas pagi, siang, sore, malam, hingga menjelang tidur kembali, manusia selalu berinteraksi dengan orang lain di sekelilingnya. Bahkan ketika manusia meninggal pun tetap membutuhkan bantuan orang lain.


Maka dari itu, sebaiknya kita semua harus selalu baik kepada siapapun, karena tanpa orang lain kita tidak bisa apa-apa dan tidak menjadi apa-apa. Nabi kita Muhammad saw saja selalu mengajarkan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, seperti tetangga, tamu, musafir, tawanan perang dan sebagainya. 


Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ  حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى  مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ


فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.


قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

 


Hadirin jamaah jumah yang mulia.
Khatib berwasiat kepada jamaah Jum'at sekalian dan kepada diri khatib pribadi khususnya, mari kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan selalu berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.


Dengan bertakwa kita juga diperintahkan untuk selalu bersama orang-orang yang benar, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Al-Qur'an surat At-Tawbah ayat 119:


 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ 

 

Yaa ayyuhalladziina aamanuut taqullaha wakuunuu ma'ash shaadiqiina
 

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar!


Selain itu juga Allah swt juga memerintahkan kepada kita semua untuk berkata yang benar, sebagai termaktub dalam surat Al-Ahzab ayat 70:

 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ 


 Yaa ayyuhalladziina aamanuut taqullaha waquuluu qaulan sadiidan.


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.


Hadirin rahimakumullah.
Dunia merupakan kehidupan yang sementara, sehingga siapapun yang ada di dunia pasti akan meninggal dunia. Bahkan sementaranya dunia kalah jauh dengan akhirat, karena akhirat merupakan tempat paling abadi. 


Hidup yang sementara ini sudah selayaknya kita menjadi hamba yang baik saja, karena kebaikan yang kita tanam di dunia akan kita petik di akhirat. Jika kita menanamkan keburukan di dunia, maka kita juga akan memanen keburukan  di akhirat.


Salah satu kebaikan dan kebajikan yang harus kita tanam dan pupuk di dunia ini adalah untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, berbuat baik kepada keluarga, tetangga, masyarakat, rakyat, kaum muslimin dan  umat manusia. 


Pernyataan tersebut dikuatkan oleh hadits Nabi saw, sebagaimana yang dikisahkan oleh Abu Musa:


عَنْ اَبِىْ مُوْسَى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ اَفْضَلُ ؟


'An abii Muusa Radhiyallahu 'anhu qaala, qultu yaa Rasulullah, ayyul Muslimiina afdlalu


Artinya: Suatu ketika, sahabat Abu Musa ra berkata kepada Baginda Nabi Muhammad saw, Ya Rasulullah, orang Muslim seperti apa yang paling utama?


قال "مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ  


Qalaa man salimal muslimuuna min lisaanihi wayadihi


Artinya: Nabi bersabda, Muslim yang paling utama adalah seorang Muslim dimana orang-orang Muslim (lainnya) selamat dari keburukan mulut dan tangannya. 


Dari ayat di atas sudah sangat jelas, bahwasanya seorang Muslim yang baik tidak berbuat buruk, yang berasal dari mulut dan tangannya untuk keburukan Muslim yang lainnya. 


Dengan adanya hadits ini, maka kita dianjurkan untuk bermawas diri, introspeksi diri, bagaimana kita berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, apakah sudah benar atau belum? Apakah sudah menciptakan kemanfaatan bagi orang lain, atau justru hanya merugikan bagi orang lain?


Selalu memberikan kemanfaatan kepada manusia yang lain merupakan ajaran Nabi Muhammad saw, tidak memandang dari mana ia berasal. Nabi Muhammad saw bersabda


خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ


Khairun naas an'fa'uhum linnaas


Artinya: Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama.


Memberikan kebaikan tidaklah rugi, justru akan kembali kepada kita kebaikan tersebut dengan cara yang berbeda. Apalagi sampai menjadi penggembira, yang kehadirannya selalu dinanti-nantikan umat manusia, bukan yang kehadirannya selalu ditolak, diharamkan oleh manusia yang lainnya. 


Menggembirakan orang lain merupakan suatu keistimewaan, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw:


عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا  قَالَ : إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اَحَبَّ الْاَعْمَالِ اِلَى اللهِ بَعْدَ الْفَرَائِضِ إِدْخَالُ السُّرُوْرِ عَلَى الْمُسْلِمِ.


'An ibni abbaasin Radhiyallahu ta'aala 'anhumaa qaala: inna Rasulallahi shallallahu alaihi wasallam, qaala inna ahabbal a'maali ilallahi ba'dal faraaidli idkhaalus suruuri 'alal Muslimi


Artinya: Hadis riwayat Ibnu Abbas ra, bahwa Baginda Nabi Muhammad saw bersabda, "Sesungguhnya amal yang paling disukai Allah swt setelah melaksanakan berbagai hal yang wajib adalah menggembirakan muslim yang lain."


Hadirin rahimakumullah 
Menggembirakan orang lain banyak caranya, selagi tidak bertentangan dengan syariat Islam dan norma masyarakat setempat, maka sah-sah saja. 

 

Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah dijelaskan bahwa orang yang berbuat baik kepada orang lain dengan selalu membahagiakannya, maka Allah akan mengutus Malaikat: 


رُوِيَ، مَنْ اَدْخَلَ عَلَى مُؤْمِنٍ سُرُوْرًا، خَلَقَ اللهُ مِنْ ذَلِكَ السُرُوْرِ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَلَكٍ، يَسْتَغْفِرُوْنَ لَهُ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

 

Ruwiya man adkhala 'ala mukmini suruuran, khalaqallahu min dzalikas suruuri sab'iina alfa malakin, yastaghfiruuna lahu ila yaumil qiyaamati.

 

Artinya:  Dalam kitab Al ‘Athiyyatul Haniyyah dijelaskan “Barang siapa yang membahagiakan orang mukmin lain, Allah ta’ala menciptakan 70.000 malaikat yang ditugaskan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat sebab ia telah membahagiakan orang lain.


Hadirin rahimakumullah 
Demikianlah khutbah yang singkat ini semoga bermanfaat bagi kita semua, sehingga kita bisa mengamalkan ilmunya dan menjadi manusia yang baik serta bermanfaat kepada siapapun. Berbuat baik sejatinya tidak akan rugi dan justru akan kembali kepada diri kita sendiri.
 

Dan semoga Allah swt selalu  memberikan ridha kepada kita semua, sehingga kita tetap diberikan iman dan Islam di dalam hati, sehingga kita menjadi hamba yang selalu pasrah kepada Allah swt dan selalu beriman kepada-Nya. Aamiin ya rabbal alamin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.  اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِىْ خُسْرٍ اِلاَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْ الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ  مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
مَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى


وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى  مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ  مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 

Ustadz Yudi Prayoga M.Ag, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung


Khutbah Terbaru