• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Menjadi Pribadi yang Baik, dan Lebih Mengingat Kematian

Khutbah Jumat: Menjadi Pribadi yang Baik, dan Lebih Mengingat Kematian
Pentingnya selalu bermuhasanah diri (Foto: NU Online)
Pentingnya selalu bermuhasanah diri (Foto: NU Online)

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


Hadirin rahimakumullah

Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah swt, pada hari yang mulia ini, sayyidul ayyam (tuannya para hari), Jum'at yang berkah, kita masih diberikan nikmat berupa kesehatan, baik sehat jasmani maupun rohani, sehingga kita bisa berkumpul di masjid yang penuh berkah dan mulia ini. 

 

Bukti dari sehatnya jasmani, kita semua masih mampu berjalan menuju masjid tanpa ada uzur. Sedangkan sehat secara rohani, Allah swt masih memberikan kita kesehatan akal dan diberikan iman di dalam hati. Sedang bukti iman masih ada di dalam hati yakni kita masih mau bersujud kepada Allah swt. Alhamdulillahi rabbil alamin. 

 

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.

Shalawat beriring salam, tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita, yang menjadi uswatun hasanah (suri tauladan) yakni Nabi Besar Muhammad saw. Semoga tercurah juga kepada para sahabatnya, keluarganya dan pengikutnya hingga akhir zaman. 

 

Hadirin rahimakumullah

Di atas mimbar ini, khatib berwasiat kepada jamaah Jum'at sekalian, dan khususnya kepada diri khatib pribadi untuk selalu meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah swt yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-nya. Karena segala sesuatu yang ada di jagat raya ini pasti akan diketahui oleh Allah swt. 

 

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Hasyir ayat 18 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Yaa ayyuhalladziina aamanuut taqullaha wal tandzhur nafsun ma'a qaddamat lighat, wat taqullaha innallaha khabiirum bimaa ta'maluun 

 

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan  (QS Al Hasyr: 18).


Dari ayat di atas dijelaskan bahwa kita semua dianjurkan untuk bermuhasabah, karena apa yang kita kerjakan akan berdampak pada hari esok (akhirat). 

 

Hadirin rahimakumullah 

Hari semakin berganti, tahun pun berganti dengan cepat, sedang kita tidak merasakan perjalanan waktu yang begitu panjang, kita hanya merasa begini-begini saja. Perasaan kemarin baru lulus SMP, SMA, perasaan kemarin baru lulus kuliah, perasaan kemarin kita baru melewati wabah virus Corona, sekarang sudah 2024 saja. 

 

Pernyataan tersebut tidak akan pernah terasa oleh kita, karena kita terlalu mengejar dunia dan melupakan akhirat. Salah satu ciri mengejar dunia, adalah melakukan segala aktivitas tapi lupa dengan kewajiban shalat 5 waktu, lupa dengan puasa Ramadhan, lupa dengan zakat, lupa dengan segala kebaikan. 

 

Andaikata kita telah berhasil mencapai suatu urusan, ujian dan perkara kita mengatakan ini hasil kerja keras saya, ini hasil jerih payah saya, dan lupa bahwa di setiap tindakan kita ada izin Allah yang menyertainya.

 

Di tahun yang baru ini juga, marilah kita semua untuk tetap bermuhasabah diri, dengan cara selalu istikamah menjalankan kebaikan, dan meninggalkan keburukan. Karena sebaik-baik manusia adalah yang selalu berbuat baik,  mengingat kematian dan mempersiapkan bekal setelah mati. 

 

Rasulullah saw  mengisyaratkan kepada kita, bahwa seorang muslim yang cerdas adalah muslim yang paling sering melakukan muhasabah diri. Muhasabah tentang segala perbuatan yang telah dilakukan, dan perbuatan apa yang akan dilakukan untuk mempersiapkan diri setelah mati.

 

Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad:

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ

 

Alkayyisu man daana nafsahu wa 'amila ilmaa ba'dal mauti

 

Artinya: Orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

 

Dalam hadits yang lain, seorang Anshar pernah bertanya kepada Rasulullah tentang mukmin yang paling cerdas, Rasulullah saw  menjawab:

أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

 

Aktsaruhum lilmauti dzikraan wa ahsanuhum limaa ba'dahu isti'daadan ulaaikal akyasu

 

Artinya: Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling banyak persiapannya menghadapi kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang paling cerdas (HR Ibnu Majah).

 

Maka dengan itu, kita harus menjadi pribadi yang baik dan lebih baik lagi, baik secara jasmani maupun rohani. Berkerja, belajar dan mencari dunia merupakan suatu perintah agama dan kewajiban menjadi seorang Muslim akan tetapi tetap menjadi baik dan mengingat akhirat merupakan pribadi yang sempurna.

 

Tahun baru harus dengan semangat baru, bukan hanya capaian dunianya saja yang menjadi target, tetapi keberkahan dan ridha Allah swt merupakan tujuan utama dari setiap manusia. Karena hanya dengan keberkahan dan ridha Allah swt, maka kehidupan akhirat akan menjadi baik bagi kita semua.

 

Hadirin rahimakumullah
Salah satu bukti atau dalil bahwa kita dianjurkan oleh Allah untuk bekerja dalam hal dunia, tetapi tidak boleh melupakan perkara akhirat adalah ayat 9 yang tercantum dalam surat Al-Jumu'ah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

 

Yaa ayyuhalladziina aamanuu idzaa nudiya lisshalaati min yaumil jum'ati fas'au ila dzikrillahi wa dzarul bai'a dzalikum khairun lakum in kuntum ta'lamun

​​​​​​​

Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS Al Jumu’ah: 9).

 

Dari ayat di atas sangat jelas bahwa Allah menyuruh untuk menyegerakan perkara akhirat jika sudah waktunya, bahkan disuruh meninggalkan perkara dunia. Kerja boleh-boleh saja sepanjang hari, akan tetapi jika sudah masuk waktunya shalat maka harus segera dikerjakan, jangan sampai lalai ditinggalkan. Karena akan rugi jika kita berdoa kepada Allah swt meminta rezeki yang halal, baik dan berkah, akan tetapi kita tidak melaksanakan kewajiban kita kepada Allah swt. 

 

Bahkan Allah swt menyuruh kita untuk segera meminta ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya ampunan Allah sangat luas. Allah menegaskan seruan ampunan dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 133:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

 

Wa saari'uu ila maghfiratin min rabbikum wa jannatin 'ardluhaas samawaatu wal ardlu u'iddat lilmuttaqiin.

 

Artinya: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (QS Ali Imran: 133).

 

Hadirin rahimakumullah
Ayat-ayat di atas merupakan ayat yang menunjukkan kepada kita untuk selalu  memperbaiki diri, memantapkan diri kepada Allah swt. Jika sebelumnya kita hanya mengejar dunia, dan melupakan akhirat, sekarang kita harus berjalan beriringan antara dunia dan akhirat. 

 

Karena dengan perkara tersebut akan membawa kita selalu mengingat Allah, mengingat akhirat dan mengingat kematian. Karena cita-cita tertinggi manusia adalah wafat dalam keadaan baik (husnul khatimah) dan segala amal perbuatan diterima oleh Allah swt. Ketika sudah diterima maka Allah akan memberikan ridha kepada kita semua, salah satunya dengan menghadiahi surganya yang penuh kenikmatan. 

 


Hadirin rahimakumullah

Demikianlah khutbah yang singkat ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, sehingga kita bisa selalu memperbaiki diri dan menjalankan kehidupan dunia dengan penuh keberkahan dan ridha Allah swt. Aamiin ya rabbal alamin

 


أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ


Ustadz Yudi Prayoga, M Ag, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung


Khutbah Terbaru