• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Syiar

4 Cara Meraih Kematian yang Husnul Khatimah

4  Cara Meraih Kematian yang Husnul Khatimah
Kematian yanh husnul khatimah adalah tolok ukur suksesnya hidup seseorang
Kematian yanh husnul khatimah adalah tolok ukur suksesnya hidup seseorang

Kematian yang husnul khatimah merupakan tolok ukur yang paling hakiki apakah seseorang  sukses dalam hidupnya atau tidak. Karena itu sebagai manusia kita harus selalu mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat, karena kita tidak tahu kapan kematian itu tiba.


Ketika ajal menjemput, tak ada satu pun yang bisa menghindar darinya. Kematian merupakan awal perpindahan dari alam dunia ke alam barzah. Roh manusia yang wafat akan tinggal di alam barzah hingga kebangkitan manusia dari kuburnya saat kiamat kelak.


Firman Allah swt  dalam Surat Ali Imran ayat 102 berikut: 


 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.


Dilansir dari Empat Ikhtiar Meraih Husnul Khatimah,  dalam ayat di atas Allah swt mengingatkan kita semua agar kelak ketika ajal  tiba, kita meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah. Inilah yang disebut dengan husnul khatimah. 


Husnul khatimah harus selalu diusahakan dan diupayakan oleh siapa saja yang menginginkan surga dan menetap di sana untuk selamanya.


Cara kita mengupayakan husnul khatimah itu adalah selalu bertakwa kepada Allah swt, kapan  pun dan di mana pun berada. Husnul khatimah tidak hanya harus diupayakan secara terus menerus, tetapi harus pula selalu dimintakan kepada Allah swt agar diberi husnul khatimah.

 

Untuk menggapai husnul khatimah sesungguhnya tidak mudah karena setan bisa saja mengambil kesempatan di saat akhir menjelang kematian seseorang. Setan bisa saja berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan dengan segala cara.


Agar terhindar dari upaya penyesatan oleh setan yang akan menjerumuskan kita, maka Rasulullah saw memberikan tuntunan kepada kita berupa doa memohon kepada Allah agar senantiasa menetapkan iman  sampai akhir hayat kita. Doa tersebut sebagaimana termaktub dalam Surat Ali Imran ayat 8, sebagai berikut:

 رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


Artinya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).

 

Di saat setan terus melakukan berbagai godaan dan penyerupaan menjelang kematian seseorang, hanya Allah yang dapat menjaga dan menyelamatkan iman orang tersebut. Menurut Imam Sufyan Al-Tsauri, ada 4 (empat) cara yang bisa dilakukan seseorang untuk meraih husnul khatimah sebagai berikut:

 

1. Menjaga iman dan ketakwaaan kepada Allah swt secara istiqamah. Siapa  pun yang menginginkan terjaga iman dan ketakwaannya hendaknya menjauhi benar-benar hal-hal yang bisa merusak  iman dan ketakwaannya. Ia  harus bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan, apalagi terhadap syirik. Hal itu bisa  dicapai, diantaranya dengan membaca doa seperti yang diajarkan Rasulullah saw berikut:

 اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لا أَعْلَمُ

 

Artinya:  Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.

 

2. Berusaha sungguh-sungguh memperbaiki lahir batin. Hendaknya, niat  dan tujuan semua amal saleh harus benar-benar bersih lahir batin. Tidak ada niat dalam beribadah kecuali semata-mata karena untuk mencari ridha Allah swt sebagaimana yang kita ucapkan dalam doa iftitah setiap kali memulai shalat:

  إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 

 

Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

 

3. Senantiasa berdoa kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan iman. Nabi Yusuf as memberikan contoh doa husnul khatimah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surat Yusuf, ayat 101 : 


تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

 

Artinya: Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.


4. Senantiasa berdizkir kepada Allah dalam keadaan apa  pun. Allah swt berfirman dalam Al-Quran, Surat Albaqarah 152, yang berbunyi:

 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ 

 

Artinya: Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.


Ayat di atas menegaskan janji Allah bahwa siapa  pun yang senantiasa berdzikir kepada Allah swt, maka Allah akan senantiasa mengingat orang itu. Allah akan selalu memberinya petunjuk dan pertolongan hingga orang itu meninggal dalam keadaan mengingat-Nya.  

 

Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dari Allah,  dapat melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-larangan-Nya. Ketika ajal tiba, kita tetap dalam keadaan iman, Islam dan ihsan sehingga kita memperoleh husnul khatimah yang dimpikan.oleh setiap orang.


Editor:

Syiar Terbaru