Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tahun pada 10 Oktober. Tujuan utama peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai isu-isu kesehatan mental dan mendorong dukungan terhadap penderita gangguan mental.
Tema yang diusung pada setiap tahunnya berbeda-beda, tetapi umumnya fokus pada meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, mengatasi stigma yang terkait dengan gangguan mental, dan mempromosikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan mental.
Perayaan ini pertama kali dicetuskan oleh World Federation for Mental Health (WFMH) pada tahun 1992, dan sejak saat itu, banyak organisasi serta komunitas di seluruh dunia mengadakan berbagai kegiatan seperti seminar, kampanye, dan diskusi publik untuk mendukung kesejahteraan mental.
Baca Juga
7 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental
Kesehatan mental dalam Islam sangat penting dan dijaga dengan baik melalui berbagai ajaran yang menekankan keseimbangan antara jiwa, tubuh, dan spiritualitas.
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kesehatan mental melalui pendekatan yang komprehensif, termasuk praktik ibadah, menjaga hubungan sosial yang baik, serta memahami dan menerima ketetapan Allah (qada' dan qadar).
Berikut adalah beberapa prinsip utama kesehatan mental dalam Islam:
Pertama, kedekatan dengan Allah (spiritualitas)
Ibadah seperti shalat, puasa, dzikir, dan membaca Al-Qur'an membantu menenangkan jiwa dan memberikan kedamaian batin. Hal ini membantu seseorang untuk merasa lebih terhubung dengan Tuhan dan dunia sekitarnya.
Dengan berdzikir, hati manusia dapat merasakan ketenangan. Sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’ad ayat 28:
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ
Artinya: Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram (QS Ar-Ra’d [13]: 28).
Kedua, tawakkal (berserah diri kepada Allah)
Konsep tawakkal, yaitu berserah diri kepada Allah setelah berusaha, membantu seseorang menghadapi ketidakpastian dan tekanan hidup. Dengan percaya bahwa Allah memiliki rencana terbaik, seseorang bisa merasa lebih tenang dan bebas dari kecemasan yang berlebihan.
Ketiga, silaturahim dan dukungan sosial
Menjaga hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan tetangga adalah salah satu aspek penting dalam Islam. Hubungan yang harmonis dan dukungan sosial dari orang-orang terdekat bisa memberikan kekuatan emosional dan mental.
Keempat, pengendalian diri dan kesabaran
Islam mengajarkan pentingnya sabar dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Pengendalian emosi, seperti marah, serta menjaga sikap positif membantu seseorang menjaga kesehatan mental.
Kelima, istighfar (memohon ampunan)
Rasa bersalah atau beban masa lalu dapat mempengaruhi kesehatan mental. Dengan memohon ampunan kepada Allah melalui istighfar, seseorang dapat melepaskan beban tersebut dan memperoleh ketenangan jiwa.
Keenam, keseimbangan antara dunia dan akhirat
Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam mengejar urusan duniawi atau materi, melainkan menjaga keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat. Hal ini membantu menghindari stres yang disebabkan oleh ambisi yang berlebihan.
Ketujuh, makan dan gaya hidup sehat
Islam juga menekankan pentingnya menjaga tubuh agar tetap sehat, karena tubuh yang sehat mendukung pikiran yang sehat. Makan makanan halal dan bergizi serta menjaga kebersihan adalah bagian dari menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, Islam memberikan panduan yang jelas untuk menjaga kesehatan mental dengan mendekatkan diri kepada Allah, menjaga hubungan sosial yang baik, serta menjaga keseimbangan hidup.