• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung: Beasiswa Milik Orang yang Tekadnya Kuat

Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung: Beasiswa Milik Orang yang Tekadnya Kuat
Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH Basyaruddin Maisir pada acara sosialisasi studi luar negeri di Aula Utama Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Senin (20/11/2023). (Foto: Istimewa).
Wakil Rais Syuriyah PWNU Lampung, KH Basyaruddin Maisir pada acara sosialisasi studi luar negeri di Aula Utama Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Senin (20/11/2023). (Foto: Istimewa).

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Hari ini santri harus mencari informasi beasiswa sebanyak-banyaknya. Karena beasiswa bukan hanya milik yang pintar, tetapi milik orang yang tekadnya kuat. Seperti ungkapan dalam sebuah syair, gantungkan cita-citamu setinggi langit.

 

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Basyaruddin Maisir pada acara sosialisasi studi luar negeri di Aula Utama Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Senin (20/11/2023).

 

Acara ini diselenggarakan oleh Al Hikmah International Studi Center (AISC) bersama Madrasah Aliyah (MA) Al Hikmah dengan fokus beasiswa luar negeri yaitu Mesir, Turki, Cina, Jepang, Australia, Canada, dan Amerika Serikat.

 

“Informasi beasiswa itu sangat penting, maka santri jangan sampai menutup diri dan mengabaikan info tersebut,” ujar Kiai Maisir.

 

Ia mengatakan, segala informasi yang berkaitan dengan beasiswa sangat penting bagi santri dan siswa. Maka kejar dan raih, karena beasiswa tidak hanya untuk siswa pintar, tetapi untuk siswa yang memiliki tekad dan cita-cita yang tinggi.

 

“Informasi itu sangat mahal, maka ketika ada informasi jangan diabaikan, ditelusuri sejauh mana info tersebut. Dan digali terus-menerus sebanyak-banyaknya,” kata Ketua Yayasan Al Hikmah Bandar Lampung.

 

Ia melanjutkan, jika memungkinkan ada peluang, maka peluang tersebut harus diambil, harus mencoba bertarung.

 

“Anak-anak dari pesantren itu sebenarnya sudah cukup untuk bersaing dengan yang lainnya, karena sudah mampu, tetapi kadang kurang percaya diri sedikit,” ungkapnya.

 

Ajaran tawadhu (rendah diri) bukan untuk tataran persaingan, itu untuk tataran hati yang ikhlas. Tetapi untuk urusan duniawi, pendidikan, dan segala kebaikan maka harus percaya diri.

 

Setiap tahun pemerintah selalu mengeluarkan beasiswa bagi pelajar, seperti beasiswa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), beasiswa dari luar negeri dari Badan Wakaf Tunisia, Maroko, Mesir, Badan Wakaf Indonesia (BWI), Penerimaan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), beasiswa LPDP, dan sebagainya.

 

“Santri harus memiliki cita-cita yang tinggi, karena untuk sekarang dan seterusnya santri itu mahal, diperhitungkan di mana-mana. Bahkan dalam kontestasi politik saja sosok santri ikut andil, seperti pencalonan presiden, gubernur, wali kota, dan sebagainya,” katanya.

 

Meski santri di pesantren dibatasi oleh penggunaan elektronik, lanjutnya, tetapi pesantren menyediakan bidang AISC yang siap memberikan berbagai informasi dan menyediakan alat elektronik yang bisa diakses oleh seluruh santri.

 

“AISC menyediakan segudang informasi tentang beasiswa kepada santri, tinggal santrinya apakah memiliki mental yang kuat dan tekad atau tidak. Jika memiliki pasti akan selalu mempertanyakan dan mencoba berbagai cara,” ujarnya.

 

Pada tahun 2045 sering disebut juga Indonesia emas dan bonus demografi, sehingga sudah saatnya santri bersaing dan mencoba sejak sekarang.

 

“Karena tepat pada tahun itulah, para santri akan menjadi poros dari kemajuan Indonesia dan dunia,” katanya.

 

Acara ini diisi oleh narasumber peraih Fullbright Pasca-doctoral Fellow at USF Florida USA 2017 Ferry Mohammadsyah Siregar.

 

Kegitan diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh seluruh siwa MA Al Hikmah kelas 12, baik jurusan Agama, IPS, IPA dan juga seluruh kelas IPA tahfidz dari kelas 10 sampai 12.

(Yudi Prayoga)


Warta Terbaru