• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Warta

Seruan Ketua FKUB Lampung Jelang Pemilu: Hindari Politik Uang, Hormati Perbedaan

Seruan Ketua FKUB Lampung Jelang Pemilu: Hindari Politik Uang, Hormati Perbedaan
Ketua FKUB Lampung, Prof Bahrudin (Foto: Istimewa)
Ketua FKUB Lampung, Prof Bahrudin (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Jelang Pemilihan Umum yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung Prof H Moh Bahruddin menyerukan kepada para pemilih khususnya di Lampung untuk dapat mewujudkan Pemilu yang bermartabat.

 

Hal tersebut bisa dilakukan dengan memegang komitmen kuat untuk menghindari politik uang dan saling menghormati perbedaan pilihan.

 

“Gunakan hak pilih kita dengan penuh rasa tanggung jawab dari hati yang paling dalam tanpa ada paksaan apalagi karena politik uang karena ini ingin pemberian uang atau pemberian materi dalam bentuk lain,” katanya saat dimulainya hari tenang Pemilu, Ahad (11/2/2024).

 

“Hormati perbedaan pilihan. Mudah-mudahan partisipasi aktif kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga Pemilu serentak tahun 2024 akan berjalan dengan rukun aman dan damai,” imbuhnya.

 

Saat akan memilih, Prof Bahruddin juga mengingatkan para pemilih untuk mencermati visi misi dan janji-janji politik partai politik calon presiden, calon wakil presiden, dan calon anggota legislatif.

 

Di hari tenang inilah ia berharap para pemilih untuk “cooling down” mendinginkan suasana agar dapat melewati proses pemilu dengan tenang. Proses kampanye yang selama ini penuh dengan dinamika harus diturunkan tensinya agar pemilu bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang berkualitas.

 

Cintai sewajarnya

Sementara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Lampung, Prof Moh Mukri mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadi agen-agen perdamaian ada pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.

 

Upaya mewujudkan kesejukan ini bisa dilakukan dengan saling menghargai perbedaan pilihan dan tidak berlebih-lebihan dalam menyanjung pilihannya dan membenci yang bukan pilihannya.

 

“Cintai dan benci sewajarnya saja. Karena perjalanan ke depan dari kita tidak ada yang tahu. Bisa jadi yang sekarang dipuja-puja, besok berseberangan dengan kita. Sebaliknya, yang sekarang berseberangan, besok malah menjadi teman kita,” ungkapnya.

 

Hal ini menurutnya sesuai dan selaras dengan sebuah hadits Nabi Muhammad  yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yakni “Ahbib habibaka haunan ma, ‘asa an yakuna baghidhaka yauman ma. Wa abghidh baghidhaka haunan ma, ‘asa an yakuna habibaka yauman ma”.

 

“Cintailah kekasihmu itu sekadarnya saja, boleh jadi kamu akan membencinya suatu ketika. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya saja, boleh jadi kamu akan mencintainya suatu ketika,” katanya.

(Muhammad Faizin)


Warta Terbaru