Warta

Rais Syuriyah PWNU Lampung: Doa Orang yang Ikhlas Lebih Tajam dari Sebilah Pedang

Selasa, 15 Oktober 2024 | 05:21 WIB

Rais Syuriyah PWNU Lampung: Doa Orang yang Ikhlas Lebih Tajam dari Sebilah Pedang

Lailatul ijtima dan kajian kitab Al Hikam PWNU Lampung, Senin (14/10/2024). (Foto: Arus Informasi Santri Nusantara/Heri Aulia Rahman)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, KH Shodiqul Amin mengatakan, dalam berdoa kita harus ikhlas, karena doa itu lebih tajam dari sebilah pedang dan lebih halus dari sutra. 


Hal tersebut disampaikan pada lailatul ijtima’ dan kajian Kitab Al Hikam di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Senin (14/10/2024) malam. Kegiatan ini dihadiri jajaran kepengurusan syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung, lembaga dan badan otonom NU, santri, dan Nahdliyin.


“Karena sangat halusnya doa seperti sutra maka tidak akan bisa diraba. Orang yang ikhlas juga adalah satu-satunya manusia di muka bumi yang dibenci setan,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ishlah Tulang Bawang itu. 


Maka paling sulit adalah ikhlas.  Sampai jika kita membaca la ilaha illallah​​​​​​​, maka akan masuk surga, jika dengan hati yang ikhlas. Ikhlas juga adalah perbuatan hati yang paling sulit dicontoh oleh semua orang. 


“Hanya orang-orang tertentu yang bisa ikhlas, maka di antara yang hadir ini kita tidak tahu mana yang ikhlas. Namun yang jelas jika berkumpul 40 orang, salah satunya ada orang yang ikhlas dalam berdoa, dan doanya diterima oleh Allah swt,” ungkapnya.  


Kiai Shodiqul Amin mengatakan, di NU itu banyak auliya, wali, dan ulama, maka berkumpulnya jamaah di sini untuk mendapat keberkahan dari berdoa kepada beliau. 


“Kita ingin mendapatkan keberkahan dan karomah dari para wali. Pada intinya kita berdoa untuk mengambil berkah, karena para wali memiliki banyak kelebihan dan keberkahan yang dipunyai,” ungkapnya. 


Menurutnya, karena para wali ibadahnya khusyuk, dan merupakan makhluk Allah yang terjaga dalam ibadahnya. Lailatul ijtima’ ini juga adalah cara untuk berdoa, membaca Surat Al-Fatihah yang dihadiahkan kepada para wali, ulama, yang salah satu tujuannya untuk mendoakan semua warga, pengurus dan Nahdliyin.


Sementara itu, Katib Syuriyah PWNU Lampung, KH Ahmad Mas’um Abror mengajak agar segenap pengurus, baik pengurus harian syuriyah, tanfidziyah, maupun lembaga atau badan otonom untuk menyisihkan waktu untuk berkhidmah di NU, sebagai ladang ibadah. 


“Hal ini juga sebagaimana yang dicontohkan oleh orang tua kita terdahulu. Apalagi saat ini kita sangat dimudahkan sekali dalam menjangkau berbagai tempat dan informasi,” ujarnya. 


Ia melanjutkan, jika serius berkhidmah dan meluangkan waktu untuk NU, mudah-mudahan waktu kita ini dihitung pahala oleh Allah swt. Adapun tujuan dari istighotsah ini untuk mendoakan para guru, saudara, keluarga, dan semua Nahdliyin baik yang hadir maupun tidak.