• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 27 Maret 2023

Warta

Pengurus Pesantren Al Hikmah Adakan Forum Demokrasi Santri

Pengurus Pesantren Al Hikmah Adakan Forum Demokrasi Santri
FGD Pengurus dan Santri Pesantren Al Hikmah (Foto: Istimewa)
FGD Pengurus dan Santri Pesantren Al Hikmah (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pengurus Pondok Pesantren Al Hikmah, Kedaton Bandar Lampung mengadakan forum demokrasi santri dalam bentuk kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Utama Putra Pesantren Al Hikmah pada Kamis (9/12/2022). 


Acara yang digagas oleh Lurah Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung Mahfudz Nasir merupakan pertama kalinya digelar di pesantren.  Hal ini untuk mencari titik temu permasalahan seputar kegiatan yang ada di pesantren. Adapun kegiatan ini bertema, Menyalurkan Aspirasi Menemukan Solusi Guna Kemaslahatan Bersama.


Lurah Pondok Pesantren Al Hikmah Bandar Lampung, Mahfud Nasir menyampaikan, forum ini diadakan untuk menyalurkan aspirasi santri dan kritik yang membangun bagi pesantren. Sehingga pengurus membuat forum khusus bagi para santri lintas angkatan. 


“Para santri di era modern seperti ini mempunyai pikiran yang jauh lebih kritis terhadap sesuatu yang ada di lingkungannya. Daripada vandalisme, memberikan aspirasi, inspirasi, dan mengkritik dengan sesuatu yang tidak pada tempatnya, alangkah baiknya kita buatkan forum seperti ini sehingga aspirasinya terarah, tersalurkan dengan baik, dan tepat sasaran,” ujarnya.


Lebih lanjut ia mengatakan, Pesantren Al Hikmah tidak hanya menggembleng para santri secara intelektual dan rohani saja. Akan tetapi juga membuka ruang demokrasi berupa aspirasi, inspirasi, dan kritik para santri terhadap  kegiatan di pesantren. 


“Peran pesantren hakikatnya ada tiga yakni transmision of islamic knowledge, maintenance of islamic tradition, dan reproduction of ulama. Sedang Santri hari ini merupakan aset bangsa dan penerus para kiai dan ulama, sehingga para santri juga diharapkan peka terhadap perubahan sosial dan lingkungannya, yang akan mereka hadapi kelak di masyarakat,” katanya. 


Para santri tetap diarahkan untuk berdemokrasi terpimpin dengan tidak meninggalkan adab dan tata krama, sehingga jati diri seorang santri tetap terpelihara dan mulia. Karena yang namanya santri tetaplah santri, yang tetap mengutamakan adabnya. Sehingga ketika semuanya disampaikan dengan baik, maka semuanya akan menjadikan perubahan yang lebih baik bagi pesantren. 


Acara tersebut mengundang tiga pemateri utama yang membahas tentang antropologi pesantren, tata tertib, dan pendidikan. Kemudian para santri lintas angkatan putra dan putri mulai MTs dan MA, serta perwakilan dari Jamiiyyah Thariqah Ath-Thalibin wa Ath-Thalibat (JTT). Masing-masing utusan mengirimkan dua delegasi santri, yang sebelumnya mereka sudah berdiskusi dengan angkatannya seputar permasalahan yang ada di pondok pesantren. 


“Ketiga pembahasan di atas merupakan pondasi dasar keseharian para santri di pondok pesantren Al Hikmah khususnya dan semua pesantren pada umumnya. Sehingga ketika ketiganya berjalan dengan baik dan maksimal, maka akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang baik dan benar,” ujarnya. 


Salah satu pengurus Pesantren Al Hikmah, Slamet Fauji mengatakan, merasa bersyukur karea acara berjalan dengan semestinya.


“Alhamdulillah, acara tersebut hidup sesuai dengan aspirasi, inspirasi, dan masukan dari berbagai santri yang mewakili santri-santri yang lainnya. Sehingga hal ini mempermudah bagi para pengurus untuk mengidentifikasi permasalahan yang perlu segera ditindaklanjuti,” ujarnya. 


Menurut alumni Pondok Pesantren Riyadlatul Uqul itu, berharap acara seperti ini akan tetap dilaksanakan secara kontinu. Diharapkan forum semacam ini tidak hanya diadakan hanya sekali saja, akan tetapi terus dihidupkan sebagai latihan dari kedisiplinan berpendapat yang demokrasi.

(Yudi Prayoga)
 


Warta Terbaru