Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan Kejujuran Rasulullah dalam Berdagang
Kamis, 4 September 2025 | 15:05 WIB
Yudi Prayoga
Penulis
Kejujuran Nabi Muhammad saw saat berdagang adalah salah satu teladan paling mulia yang patut dicontoh, terutama dalam dunia bisnis dan perdagangan.
Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau sudah dikenal luas oleh masyarakat Makkah sebagai "Al-Amin" yang berarti orang yang terpercaya. Gelar ini diberikan karena kejujuran, integritas, dan sikap amanah beliau dalam berbagai urusan, termasuk berdagang.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ . فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga kita semua termasuk hamba yang mendapat rahmat dan ampunan-Nya.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Pada bulan Rabiul Awwal ini kita biasa memperingati maulid Nabi Muhammad saw, bulan dilahirkannya manusia yang agung dan menjadi teladan bagi seluruh umat manusia. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١
Artinya: Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah (QS Al-Ahzab: 21)
Peringatan Maulid Nabi bukan hanya mengenang kelahiran beliau, tetapi juga meneladani akhlak dan perjuangan beliau dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu akhlak yang sangat menonjol dari Rasulullah saw sejak muda adalah kejujuran dalam berdagang.
Jamaah rahimakumullah,
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad saw sudah dikenal dengan julukan Al-Amin, artinya orang yang terpercaya. Gelar itu diberikan oleh masyarakat Makkah karena beliau selalu jujur, menepati janji, dan tidak pernah menipu dalam berdagang.
Dalam riwayat, ketika beliau berdagang ke negeri Syam membawa barang dagangan milik Khadijah, semua orang yang berinteraksi dengan beliau merasakan kejujuran, kesopanan, dan profesionalisme. Beliau tidak pernah mengurangi timbangan, tidak pernah menipu harga, dan tidak pernah bersumpah palsu. Hasilnya, keuntungan yang diperoleh jauh lebih banyak, dan nama beliau semakin harum.
Inilah bukti bahwa kejujuran adalah kunci keberkahan dalam usaha. Nabi saw bersabda:
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مع النَّبيِّينَ والصِّدِّيقِينَ والشُّهداءِ
Artinya: Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Setelah melihat keteladanan Nabi Muhammad saw dalam berdagang, mari kita semua intropeksi diri, apakah kita sudah seperti itu. Karena, hidup di zaman kapitalis ini, banyak masalah yang timbul karena hilangnya sifat jujur dalam perdagangan, bisnis, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Penipuan online, pengurangan timbangan, barang palsu, manipulasi harga, hingga korupsi adalah bukti nyata krisis kejujuran.
Padahal, Rasulullah saw sudah mencontohkan bahwa berdagang dengan jujur bukan hanya mendatangkan keuntungan materi, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan, keberkahan, dan kemuliaan.
Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 85:
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ ٨٥
Artinya: Kepada penduduk Madyan, Kami (utus) saudara mereka, Syuʻaib. Dia berkata, wahai kaumku, sembahlah Allah. Tidak ada bagimu tuhan (yang disembah) selain Dia. Sungguh, telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka, sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah merugikan (hak-hak) orang lain sedikit pun. Jangan (pula) berbuat kerusakan di bumi setelah perbaikannya. Itulah lebih baik bagimu, jika kamu beriman (QS Al-A’raf: 85).
Dalam hadits juga dijelaskan bahwa orang yang menipu, tidak jujur maka tempatnya di neraka. Dari Abdullah ra, Rasulullah saw bersabda:
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا، وَالْمَكْرُ وَالْخِدَاعُ فِي النَّارِ.
Artinya: Barangsiapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami. Orang yang berbuat makar dan pengelabuan, tempatnya di neraka (HR Ibnu Hibban).
Hadits ini menjadi peringatan keras agar kita menjauhi segala bentuk penipuan dalam perdagangan dan kehidupan.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Dari kisah Nabi Muhammad saw kita belajar bahwa, kejujuran itu membangun kepercayaan. Dagangan beliau laris bukan karena tipuan, tetapi karena orang percaya pada beliau. Kejujuran membawa keberkahan. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya materi, tetapi juga doa, ketenangan, dan kemuliaan. Dan kejujuran mendatangkan kemuliaan dunia dan akhirat. Pedagang yang jujur dijanjikan akan bersama para Nabi di akhirat.
Maka, peringatan Maulid Nabi harus menjadi momentum bagi kita untuk menghidupkan kembali nilai kejujuran Nabi Muhammad saw dalam berdagang dan berbisnis. Jika para pedagang, pengusaha, pejabat, hingga rakyat kecil berpegang pada nilai ini, insyaAllah bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan penuh berkah.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita jadikan kejujuran sebagai prinsip utama dalam bekerja, berdagang, dan bermasyarakat. Jangan pernah tergoda oleh keuntungan sesaat dengan cara yang haram. Karena rezeki yang halal, meskipun sedikit, jauh lebih berkah daripada harta yang banyak namun diperoleh dengan cara curang.
Semoga bangsa kita dijauhkan dari krisis akhlak, agar para pemimpin dan rakyatnya memiliki sifat jujur, amanah, dan bertanggung jawab, serta agar peringatan Maulid Nabi ini benar-benar membawa perubahan positif dalam diri kita semua.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلَازِلَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Yudi Prayoga, Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Momen Maulid, saatnya Bersyukur Menjadi Umat Nabi Muhammad Saw
2
Khutbah Jumat: Merayakan Maulid Bentuk Cinta kepada Rasullah
3
Ahad Malam 7 September 2025 Gerhana Bulan Total, Dapat Disaksikan di Seluruh Indonesia
4
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan Memperbaiki Akhlak Bangsa
5
Kisah Nabi Muhammad Saw sebagai Juru Damai dalam Kitab Barzanji
6
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan Kejujuran Rasulullah dalam Berdagang
Terkini
Lihat Semua