Bandar Lampung, NU Online Lampung
Madrasah Aliyah (MA) Al Hikmah Kota Bandar Lampung menggelar Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama dengan Biro Konsultan Helo Beasiswa untuk meningkatkan mutu Lulusan Al Hikmah Go International, Jumat (12/1/2024).
MA Al Hikmah Bandar Lampung melalui Al Hikmah International Studi Center (AISC) dengan tekad untuk memperbanyak relasi atau jaringan negara tujuan belajar santri ke luar negeri. Sebelumnya hanya 3 negara, saat ini menjadi 14 negara tujuan, di antaranya wilayah Eropa, Asia Timur, Timur Tengah, dan lainnya dengan jalur beasiswa atau non beasiswa.
Kepala MA Al Hikmah Bandar Lampung, Mukhtrudin mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bukti nyata dan bentuk dukungan kepada para siswa. “Untuk lebih membuka wawasan serta pengalaman dengan cara kuliah di Luar Negeri,” ujarnya.
Perwakilan Yayasan Al Hikmah Bandar Lampung, Abdul Aziz memberikan motivasi kepada para siswa bahwa Imam Syafi’i saja lahir di Palestina, kemudian pergi mencari ilmu, dan wafat di Mesir yang Jauh dari negaranya.
Owner Halo Beasiswa, Tariq Al Banna menjelaskan tips dan trik serta cara mudah untuk bisa masuk ke perguruan tinggi di Luar Negeri baik jalur beasiswa atau non beasiswa.
“Jika ada kemauan, maka untuk bisa ke sana sangatlah mudah. Jika siswa mendaftar di antara bulan Januari-Februari 2024 insyallah bulan September sudah bisa berangkat ke luar negeri,” tuturnya.
Kepala Program Al Hikmah International Study Center (AISC), Mahfudz Nasir mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk upaya dari AISC bersama seluruh stake holder di lingkungan Yayasan Al Hikmah Bandar Lampung untuk meningkatkan mutu lulusan Al Hikmah.
“Menjadikan lulus Al Hikmah lebih berkualitas dengan menambah jumlah relasi negara serta menambah jumlah lulusan Al Hikmah Bandar Lampung yang kuliah di Luar Negeri, dengan sebelumnya Alumni Al Hikmah ada yang di Turkey, Suriah, Yordan, dan Tunisia,” katanya.
Ia melanjutkan, kini Al Hikmah lebih melebarkan sayap membangun relasi ke 14 Negara seperti Mesir, Yaman, Malaysia, Taiwan, Cina, India, Afganistan, Portugal, Jerman dan lain-lain melalui jalur beasiswa atau non beasiswa.
(Yudi Prayoga)
